Seringkali produktivitas durian menurun di musim berikutnya setelah panen lebat pada musim sebelumnya. Pohon durian yang tadinya berbuah sangat melimpah, pada musim berikutnya hanya mampu menghasilkan buah dalam jumlah sedikit dengan ukuran yang lebih kecil.
Kondisi ini terjadi lantaran cadangan unsur hara dalam tanah telah banyak terpakai untuk mendukung pembuahan yang melimpah sebelumnya. Sehingga untuk memacu pembungaan dan pembuahan optimal pada musim-musim berikutnya, tanaman membutuhkan asupan tambahan unsur hara melalui kegiatan pemupukan.
Pemupukan rutin setidaknya dua kali dalam setahun sangat dianjurkan agar buah durian dapat dipanen dengan lebat dan berkualitas baik setiap musimnya. Adapun jenis pupuk, takaran dan cara pemberiannya harus tepat sasaran berdasarkan kebutuhan unsur hara tanaman durian dari masa vegetatif hingga generatif. Dengan pemupukan yang benar, produktivitas optimal tanaman durian dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan dari musim ke musim.
Tujuan Pemupukan
Pemupukan merupakan salah satu upaya budidaya tanaman durian agar dapat berbuah lebat pada setiap musimnya. Pemupukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman durian sehingga pertumbuhan vegetatif dan generatifnya optimal.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas pemupukan pada tanaman durian, antara lain: 1. Jenis pupuk yang digunakan. Pupuk harus mengandung unsur hara makro dan mikro yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. 2. Takaran atau dosis pupuk juga harus tepat. Terlalu banyak atau terlalu sedikit sama-sama tidak efektif. 3. Cara aplikasi atau pemberian pupuk ke tanaman juga berpengaruh. Harus disesuaikan dengan jenis pupuk dan umur tanaman.
Sementara itu, jadwal pemupukan tanaman durian umumnya dilakukan pada dua waktu, yaitu: 1. Setelah panen, bertujuan memulihkan kandungan hara dalam tanah akibat panen sebelumnya. 2. Sebelum tanaman durian berbunga. Agar pembungaan maksimal dan buah tidak mudah rontok.
Oleh karena itu, pemilihan jenis pupuk, takaran, dan cara pemberian yang tepat serta tepat waktu sangat penting dilakukan agar pemupukan pada durian berhasil optimal.
Cara Pemupukan
Ada dua cara pemupukan yang dapat dilakukan pada tanaman durian, yaitu setelah panen dan menjelang tanaman berbunga:
1. Sebelum Berbunga
Pemupukan terhadap tanaman durian sebelum memasuki masa pembungaan sangat penting untuk dilakukan. Pemupukan ini bertujuan agar tanaman berbunga secara optimal dan bakal buah tidak mudah rontok. Adapun cara melakukan pemupukan durian sebelum berbunga yaitu:
Pertama, gunakan jenis pupuk KCl atau MKP karena kedua jenis pupuk ini banyak mengandung unsur kalium yang sangat dibutuhkan saat inisiasi pembungaan tanaman durian. Kekurangan unsur kalium akan berakibat banyak bunga dan kuncup bunga yang gugur sebelum sempat menjadi buah.
Kedua, larutkan pupuk KCl atau MKP tersebut ke dalam air. Gunakan air bersih dengan jumlah cukup banyak, sekitar 10-15 liter air untuk setiap 200 gram pupuk yang akan dilarutkan. Aduk larutan secara merata hingga pupuk benar-benar larut.
Ketiga, siramkan larutan pupuk tersebut pada area perakaran tanaman durian dengan merata. Pastikan seluruh perakaran tersiram sempurna larutan pupuk kalium agar dapat diserap secara maksimal. Takaran penggunaan pupuk dapat mengikuti rekomendasi pada kemasan.
Dengan cara pemupukan yang tepat sebelum pembungaan ini, tanaman durian diharapkan mampu berbunga lebat dan berbuah optimal di setiap musimnya.
2. Setelah Panen
Pemupukan pasca panen penting dilakukan pada tanaman durian dengan tujuan memulihkan kandungan unsur hara dalam tanah yang telah banyak terserap oleh tanaman saat pembentukan buah. Pemupukan setelah panen durian dilakukan sebagai berikut:
Pertama, gunakan jenis pupuk majemuk NPK agar lebih efisien dan sekaligus memenuhi tiga unsur utama yang dibutuhkan tanaman durian setelah panen yaitu nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk NPK juga lebih mudah larut dan diserap akar.
Kedua, buatlah parit kecil mengelilingi perakaran dengan jarak sekitar 1-2 meter dari batang pohon durian. Fungsinya agar pupuk yang ditebar tidak langsung kontak langsung dengan akar secara intensif, sehingga efek pemupukan bisa terjadi optimal.
Ketiga, taburkan pupuk NPK ke dalam parit secukupnya sesuai takaran yang dibutuhkan, kemudian tutupi kembali parit tersebut dengan tanah sekitar agar pupuk tidak tercecer atau terbawa air hujan.
Demikianlah cara efektif melakukan pemupukan setelah panen pada tanaman durian. Lakukan secara berkala agar kandungan hara tanah tetap terjaga dan produktivitas optimal.
Kesimpulannya, kegiatan pemupukan pada tanaman durian mutlak diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan produktivitasnya. Pemupukan yang tepat sasaran dari sisi jenis pupuk, takaran, dan cara pemberiannya sangat penting agar buah durian dapat dipanen dengan kuantitas dan kualitas terbaik setiap musimnya.
Oleh karena itu, petani durian sangat dianjurkan untuk rutin melakukan pemupukan paling tidak dua kali dalam setahun. Pemupukan pertama dilakukan setelah panen dengan pupuk NPK, dan kedua menjelang tanaman berbunga menggunakan pupuk kalium. Lakukan pemupukan sesuai prosedur yang benar agar mendapatkan hasil maksimal.
Dengan manajemen pemupukan yang terencana dan terukur, diharapkan produktivitas pohon durian dapat optimal di setiap musimnya. Petani tidak perlu kuatir buahnya tiba-tiba berkurang drastis atau bahkan tidak berbuah sama sekali karena kekurangan asupan nutrisi.