Hasil Modifikasi Perkebunan yang Dapat Mengubah Hidup Manusia
Banyak cara yang dilakukan orang-orang untuk meningkatkan hasil produksi, mutu, meningkatkan kandungan gizi, sampai tahan terhadap penyakit pada sektor pertanian.
Banyak cara yang dilakukan orang-orang untuk meningkatkan hasil produksi, mutu, meningkatkan kandungan gizi, sampai tahan terhadap penyakit pada sektor pertanian. Beberapa diantaranya dengan cara kawin silang, modifikasi genetik, sampai transparent molding.
Hasilnya tentu saja ada yang berbentuk unik dan rasa yang berbeda. Berikut ulasannya.
1. Bawang Merah Tanpa Air Mata
Bawang merah tanpa air mata atau sunion diciptakan untuk menjawab kegelisahan masyarakat ketika melakukan aktivitas memasak. Temuan yang diciptakan Bayer ini dilakukan dengan proses kawin silang alias tanpa melakukan modifikasi genetik.
Alasan bawang merah ini tidak menjadi penyebab keluarnya air mata karena tidak banyak melepaskan gas penyebab sulfur. Untuk rasanya, sunion memiliki rasa manis ketika digoreng, dan renyah.
Ukurannya juga lebih kecil jika dibandingkan dengan bawang merah biasa.
2. Semangka Tanpa Biji
Awal lahirnya semangka tanpa biji atau seedless dipelopori keresahan masyarakat Jepang yang terganggu dengan rasa pahit ketika tanpa sengaja melahap buah semangka.
Dari sana, para peneliti Jepang tahun 1938 melakukan inovasi melalui rekayasa genetika. Dimana, semangka tanpa biji dibuat memiliki susunan kromosom triploid (3N), berbeda dengan semangka berbiji yang memiliki kromosom diploid (2N).
Peneliti yang paling berperan penting melahirkan semangka tanpa biji ini adalah Professor Hitoshi Kihara, dibantu Dr. Norio Kondo.
Setelah rampung, hasilnya langsung diuji coba pada para petani Jepang di tahun 1950. Hasilnya langsung mendapatkan respons positif dari masyarakatnya ketika melahap semangka tanpa biji tersebut.
Hal ini kemudian diikuti oleh kalangan peneliti Amerika dengan membuat benih semangka tanpa biji, lalu peneliti dari Taiwan dengan melahirkan industri benih hibrida unggul.
3. Semangka Kuning
Alasan lahirnya semangka kuning karena naluri manusia yang cenderung tertarik dengan hal baru. Alasan ini juga yang membuat harga semangka kuning menjadi lebih mahal daripada yang berwarna merah.
Semangka kuning tercipta berkat mutasi alami yang mengalami kekurangan kandungan likopen. Untuk diketahui, likopen merupakan senyawa penghasil warna pigmen kemerahan yang ada dalam buah atau sayur.
4. Tomat Sebulan
Sesuai namanya, tomat sebulan memiliki usia simpan hingga 30 hari lebih atau tepatnya di 48 hari. Hal ini terjadi karena kalangan peneliti melakukan rekayasa genetika pada tomat.
Orang yang paling bertanggung jawab dari temuan ini adalah Prof. Cathie Martin, asal The John Innes Centre, Inggris.
Ide ini lahir karena tomat reguler tak bisa disimpan lama, dan mudah busuk. Selain tahan lama, tomat sebulan juga memiliki kandungan nutrisi lebih baik karena kandungan anthocyanin. Warnanya juga tak seperti biasa, yakni berwarna ungu.
5. Grapple
Serupa dengan tomat sebulan, grapple lahir berkat rekayasa genetika, yakni perpaduan antara apel dan anggur dengan mendekati tekstur anggur. Sementara untuk rasa, mendekati campuran kedua buah.
Selain rasa, Grapple juga unggul dari segi peningkatan nutrisi, yakni kaya akan Vitamin C. Bahkan jumlahnya melebihi kandungan yang ada pada apel atau anggur.
Para peneliti membuat grapple dengan cara memasukkan gen anggur pilihan dalam apel dengan kualitas nomor 1.
6. Pluots
Buah yang dikenal dengan nama telur dinosaurus ini merupakan hasil rekayasa genetika dari buah plum dan aprikot. Untuk rasa, pluots cenderung manis dengan bagian kulit yang lembut.
Selain manis, pluots kaya Vitamin C, anthocyanins, antioksidan, lutein, potassium, dan tidak memiliki natrium atau zat yang bisa meningkatkan kadar kolesterol.
7. Cucamelon
Berbeda dengan buah rekayasa genetik diatas, cucamelon merupakan perpaduan dari tiga jenis buah yakni jeruk nipis, semangka, dan mentimun. Sedangkan bentuknya menyerupai anggur.
Sedangkan bentuknya mirip semangka kecil dengan rasa mentimun serta jeruk nipis. Keunggulan lain, cucamelon mudah dibudidayakan baik ditanam menggunakan pot atau langsung pada media tanah.
8. Semangka Kotak
Sejarah semangka kotak diawali dari keresahan petani Jepang Zentsuji yang bingung menyimpan buah semangka. Semangka-semangka yang ada dianggap boros tempat baik ketika diangkut atau disimpan dalam lemari pendingin.
Hingga akhirnya pada 1990, Zentsuji menggencet tiap-tiap buah semangka menggunakan kotak yang terbuat dari kaca ketika buah baru menjadi putik. Bahan kaca dipilihnya karena dapat memberikan warna alami kulit semangka.
Metode ini juga dikenal dengan sebutan transparent molding. Putik yang mulai membesar lalu terdesak oleh kotak-kotak sehingga membuat semangka membesar menyerupai kotak.
Begitu panen, dia mengklaim semangka yang berbentuk kota memudahkan kerjanya. Baik itu dari sisi pengangkutan atau penyimpanan, selain menyimpan daya tarik tersendiri karena unik. Sayangnya, semangka ini tidak cocok untuk dikonsumsi.
Alasannya agar dapat mempertahankan bentuk kotak dan dapat disimpan dalam waktu lama. Sehingga kalangan petani memanennya tidak dalam kondisi matang.
9. Melon Kotak
Berkaca dari popularitas semangka kota, Ir. AF. Margianasari bersama para peneliti Taman Mekarsari, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat menciptakan melon berbentuk kotak.
Cara pembuatannya juga sama seperti semangka kotak yakni menggunakan metode transparent molding. Dimana, putik melon yang baru jadi dimasukkan dalam kotak kaca.
Bahan kaca dipilih sang insinyur karena dapat memberikan warna alami kulit pada buah melon. Kehadiran melon kotak juga menyasar harga jual yang lebih tinggi.
10. Pir Bayi
Ketenaran semangka kotak dan melon kotak membuat De He seorang pemilik perkebunan pear di Nanchang, Tiongkok memutar otaknya. Pada 2014, dia menggunakan metode transparent molding pada tanaman pir dengan cetakan berbentuk bayi.
Cara pembuatan pir berbentuk bayi ini juga sama, yakni memasukan putik buah pir dalam cetakan berbentuk kaca. Ide De He ini terinspirasi agar anak-anak tertarik mengkonsumsi buah pir.
11. Semangka Cinta
Serupa yang berbentuk kotak, semangka cinta juga lahir menggunakan metode transparent molding. Orang pertama yang membuat semangka berbentuk hati ini adalah Hiroichi Kimura pada tahun 2000.
Meskipun cara pembuatan sama, namun alasan Hiroichi membuat semangka hati demi mendapatkan harga jual buah yang lebih tinggi dari semangka kotak.
Jelas, semangka berbentuk hati memiliki nilai jual tinggi karena lebih estetika dan prestise. Kebanyakan orang membelinya bukan untuk dimakan, melainkan dijadikan sebagai hadiah hingga pajangan.
Itulah 11 aneka hasil pertanian yang mendapatkan teknik modifikasi, dilakukan dengan berbagai cara.