Perkebunan Indonesia - Mangga Mahatir merupakan salah satu jenis mangga unggulan yang berasal dari daerah Kinabalu, Malaysia. Mangga jenis ini diberi nama demikian untuk menghormati Perdana Menteri Malaysia ke-4 sekaligus Bapak Pembangunan Malaysia, Tun Dr. Mahathir bin Mohamad.
Mangga Mahatir dikenal memiliki ukuran buah yang sangat besar dan tidak lazim, yaitu rata-rata mencapai 1,7 hingga 3 kg per buahnya. Bahkan beberapa buah juga ada yang bobotnya bisa mencapai 5 kg lebih. Ukuran buahnya yang fantastis inilah yang menjadi ciri khas dari Mangga Mahatir.
Bentuk buah Mangga Mahatir juga unik dan khas, yaitu memanjang dengan bagian ujung runcing menyerupai paruh burung. Kulit buah berwarna hijau gelap saat muda, lalu berubah menjadi kuning kehijauan saat matang. Daging buahnya sangat tebal berwarna kuning kejinggaan dengan rasa manis legit yang khas.
Dengan rasanya yang lezat serta tekstur dagingnya yang lembut dan berserat halus, tak heran bila Mangga Mahatir kini telah menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia. Mangga unggulan asal Malaysia ini pun kini banyak dikembangkan petani lokal.
Ciri-Ciri Mangga Mahatir
Mangga Mahatir memang memiliki beberapa keunikan dibandingkan varietas mangga lainnya, baik dari segi bentuk tanaman, daun, buah, dan rasanya. Berikut rinciannya:
1. Mangga Mahatir termasuk jenis mangga genjah atau berbuah cepat, yakni sudah bisa berproduksi pada umur 1-2 tahun sejak ditanam. Ini jauh lebih cepat dibanding kebanyakan jenis mangga yang baru berbuah setelah 5-6 tahun.
2. cabang dan ranting pohonnya cenderung tumbuh melengkung ke bawah atau menjuntai, sehingga perlu dilakukan penyanggaan menggunakan bambu atau kayu agar pertumbuhannya lebih tegak.
3. daunnya sangat lebar dan panjang, bahkan bisa mencapai ukuran sepanjang lengan orang dewasa. Daun Mangga Mahatir juga bergelombang dan memiliki aroma khas jika diremas.
4. bobot buahnya fantastis mencapai rata-rata 1,7 kg hingga 3 kg per buahnya, bahkan beberapa varietas tertentu bisa lebih dari 5 kg. Bentuk buahnya juga unik memanjang mirip paruh burung dengan ujung runcing.
5. daging buahnya berwarna kuning kejinggaan dengan tekstur lembut, tidak berair/serat, dan hampir tidak memiliki biji. Keenam, rasanya manis legit tanpa rasa menyengat meskipun telah matang sempurna.
Itulah ciri khas Mangga Mahatir, pantas bila mangga unggulan Malaysia ini begitu digandrungi dan kini mulai banyak dibudidayakan petani Indonesia.
Keunggulan Mangga Mahatir
Mangga Mahatir memiliki beberapa keunggulan dibandingkan varietas mangga lainnya, di antaranya:
1. Mangga Mahatir menghasilkan buah dengan ukuran yang sangat fantastis dan tidak lazim, yakni rata-rata mencapai 1,7 hingga 3 kg per buahnya, bahkan beberapa varietas bisa lebih dari 5 kg. Inilah keunggulan dan ciri khas utama dari Mangga Mahatir dibandingkan mangga pada umumnya.
2. Mangga Mahatir termasuk jenis mangga genjah alias cepat berbuah. Mangga unggulan dari Malaysia ini sudah bisa berproduksi pada umur 1-2 tahun saja sejak ditanam. Ini jauh lebih cepat dibanding kebanyakan varietas mangga lainnya.
3. Mangga Mahatir memiliki rasa buah yang manis legit khas mangga pada umumnya, namun tanpa rasa menyengat atau asam berlebihan meskipun sudah matang sempurna. Keseimbangan rasa manis dan asamnya sangat pas.
Nah, ketiga keunggulan Mangga Mahatir tersebutlah yang menjadikannya digemari dan kini banyak dikembangkan petani, tidak hanya di Malaysia sebagai negara asalnya, tapi juga Indonesia serta negara tropis lainnya.
Syarat tumbuh Mangga Mahatir
Mangga Mahatir sebagai tanaman buah tropis membutuhkan kondisi lingkungan tumbuh yang hangat dan lembab agar dapat berproduksi secara optimal. Beberapa syarat tumbuh yang dibutuhkan antara lain:
Pertama, Mangga Mahatir cocok ditanam di daerah beriklim tropis dan subtropis yang hangat dan tidak mengalami perubahan suhu ekstrim sepanjang tahun. Suhu rata-rata tahunan yang ideal bagi pertumbuhannya berkisar antara 24-27 derajat Celcius.
Kedua, kebutuhan curah hujan yang cukup dan merata sepanjang tahun, yakni antara 750-2.250 mm per tahun. Jangan sampai ada musim kemarau yang berkepanjangan hingga 4 bulan, karena akan mempengaruhi produktivitas.
Ketiga, intensitas paparan sinar matahari yang optimal. Mangga Mahatir membutuhkan penyinaran matahari penuh selama minimal 8 jam per hari. Hindari lokasi tertutup, ternaungi atau tempat yang mendapat sinar matahari kurang dari 5 jam sehari.
Keempat, jenis tanah yang subur, gembur, sedikit bercampur pasir, serta drainase dan aerasi yang sangat baik. Kondisi tanah seperti ini penting untuk menunjang perkembangan akar dan rimpang agar kuat dan sehat.
Kelima, ketinggian tempat budidaya yang tidak terlalu ekstrim, maksimal sampai 1300 mdpl. Semakin tinggi lokasi dari permukaan laut, suhu rata-rata akan semakin dingin sehingga kurang cocok bagi pertumbuhan Mangga Mahatir.
Pemilihan Bibit Mangga Mahatir
Dalam memulai budidaya Mangga Mahatir, tahap awal yang paling krusial adalah pemilihan bibit unggul berkualitas prima. Disarankan untuk mendapatkan bibit Mangga Mahatir dari sumber terpercaya melalui teknik perbanyakan vegetatif atau klonal.
Beberapa metode perbanyakan vegetatif yang biasa digunakan antara lain okulasi, sambung pucuk, sambung samping, cangkokan, dan grafting. Keunggulan bibit klonal ini adalah memiliki genetik yang identik dengan induknya sehingga karakter unggul induk bisa terwariskan secara keseluruhan.
Berbeda jika bibit berasal dari biji/generatif. Meski bibit lebih mudah didapatkan, namun sifat genetis anakan tidak akan persis sama dengan pohon induknya. Hal ini dikarenakan terjadi rekombinasi dan segregasi gen saat penyerbukan.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mendapatkan bibit Mangga Mahatir melalui cara perbanyakan vegetatif tersebut. Dengan begitu, buah mangga hasil budidaya dijamin memiliki kualitas dan citarasa yang sama dengan deskripsi varietas unggulannya.
Persiapan tempat penanaman Mangga Mahatir
Sebelum penanaman, persiapan lahan yang baik sangat penting dilakukan untuk mendukung pertumbuhan optimal Mangga Mahatir. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan yaitu pilih lokasi lahan yang terbuka, tidak terlindungi bangunan ataupun tanaman besar lainnya. Ini untuk menjamin penyinaran matahari diterima secara langsung oleh tanaman mangga. Lokasi juga harus bebas banjir atau genangan air dengan drainase yang sangat baik.
Bersihkan lahan dari sisa tanaman, akar-akar, gulma, atau rumput liar lainnya agar tidak mengganggu pertumbuhan awal. Rumput atau tanaman pengganggu ini juga bisa menjadi inang hama dan penyakit.
Gemburkan tanah pada lahan hingga kedalaman 30-40 cm menggunakan cangkul atau traktor agar mudah diolah. Gemburan tanah penting untuk percepatan pertumbuhan akar ketika penanaman nanti.
Galilah tanah dengan ukuran lubang 60x60x60 cm. Jarak antar lubang minimal 6x6 m agar pertumbuhan kanopi dan perakaran Mangga Mahatir dapat optimal.
Penanaman Mangga Mahatir
Setelah lubang tanam tersedia, proses penanaman Mangga Mahatir bisa segera dilakukan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah isikan kembali sekitar setengah bagian lubang tanam dengan campuran tanah galian bercampur pupuk kandang dan sekam hingga padat. Gunakan pupuk kandang/kompos dengan dosis 10-15 kg per lubang.
Keluarkan bibit Mangga Mahatir dari polybag/pot secara hati-hati agar tanah dan akar tidak banyak yang rusak. Posisikan bibit tegak lurus tepat di tengah permukaan galian sebelumnya.
Tutup/timbun kembali lubang di sekitar pangkal batang dengan sisa tanah galian sampai sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah sekitar. Tujuannya agar bibit tidak mudah goyah dan roboh saat terkena angin.
Padatkan kembali tanah penutup dengan kaki atau alat bantu lainnya agar tidak ada ruang kosong di sekitar perakaran. Terakhir disirami air secukupnya sampai tanah cukup lembab.
Perawatan Mangga Mahatir
Beberapa perawatan kunci yang diperlukan agar Mangga Mahatir dapat tumbuh optimal dan berproduksi maksimal antara lain lakukan penyiraman tanaman secara rutin pada pagi dan/atau sore hari dengan intensitas minimal 1 kali sehari, terutama saat musim kemarau. Berikan pupuk buatan atau kandang secara berkala, yakni 2-3 bulan sekali untuk memacu pertumbuhan vegetatif maupun produktivitas buah.
Pangkas cabang, ranting atau tunas yang tidak perlu secara rutin. Ini juga membantu mengatur kerapatan tajuk serta mendorong pembungaan dan pembuahan. Lakukan pengendalian hama penyakit Mangga Mahatir secara teratur dengan cara mekanis, kimiawi, maupun hayati.
Terkait prapanen hingga pascapanen, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar mendapatkan kuantitas dan kualitas buah terbaik, yakni membungkus buah untuk mencegah lalat buah, memetik buah sebelum matang sempurna, menyimpan buah dalam posisi terbalik, dan sebagainya.
Penutup
Menanam dan merawat Mangga Mahatir sebenarnya tidak terlalu sulit jika mengetahui cara yang tepat. Berikut beberapa tips penting yang bisa Anda ikuti:
Pastikan memilih bibit Mangga Mahatir unggul dari sumber terpercaya. Sebaiknya pilih bibit hasil okulasi atau sambung pucuk yang memiliki genetik sama dengan pohon induknya. Dengan begitu, kualitas dan produktivitasnya terjamin.
Siapkan lahan dengan kondisi optimum yang disyaratkan Mangga Mahatir. Pastikan mendapat cukup sinar matahari, drainase baik, serta media tanam yang gembur dan kaya bahan organik.
Lakukan pemeliharaan secara intensif terutama penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama penyakit. Lakukan secara teratur sesuai kondisi lapangan dan fase pertumbuhan tanaman.
Panen buah dengan benar saat warna kulit buah sudah berubah kekuningan agar mendapat kuantitas dan kualitas buah terbaik.