Mengenal Lebih Dekat Buah Langka Akebia yang Sekilas Mirip Terong
Jepang tidak hanya dikenal sebagai negara dengan kulinernya yang memanjakan lidah, namun Jepang juga dikenal sebagai negara tempat tumbuhnya buah bernama Akebia.
Jepang tidak hanya dikenal sebagai negara dengan kulinernya yang memanjakan lidah, namun Jepang juga dikenal sebagai negara tempat tumbuhnya buah bernama Akebia. Buah Akebia merupakan buah yang masuk ke dalam jenis tumbuhan semak, serta masih termasuk ke dalam satu keluarga jenis Lardizabalaceae. Uniknya, tumbuhan ini dapat merambat dengan jarak mencapai 12 meter.
Buah Akebia ini , tumbuhannya juga sering dikenal dengan nama pohon anggur coklat berkayu. Tumbuhan ini juga diketahui banyak tumbuh di daerah hutan, pinggiran sungai, dan juga di pegunungan. Meskipun masuk ke dalam kategori tumbuhan semak, namun tumbuhan ini mempunyai akar yang kuat dan buahnya pun cepat untuk bertumbuh.
Untuk itu, selain tumbuh di negara Jepang dan kawasan Asia Timur, tumbuhan ini juga sudah mulai di kawasan Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Australia. Buah Akebia sekilas mirip dengan terong karena memiliki kulit berwarna ungu, namun buah Akebia memiliki kulit yang cukup tebal dengan warna ungu yang terlihat lebih terang. Bagian dalam buah (daging buah) dan bijinya menyatu sehingga sulit dipisahkan.
Bagi Anda yang ingin menyicipinya, terlebih dahulu Anda harus memisahkan biji-bijinya dengan menggunakan sendok, opsi lainnya biji bisa dipisahkan dengan menggunakan lidah saat daging buah telah masuk ke dalam mulut. Untuk segi rasanya, buah Akebia memiliki rasa yang agak manis serta tekstur buah ini yang juga lembut ketika masuk ke dalam mulut.
Bagi masyarakat Jepang, buah Akebia bisa diolah menjadi berbagai macam makanan seperti olahan dengan tepung yang digoreng seperti gorengan, dicampur dengan bumbu miso, dibuat menjadi olahan dengan tempura, atau dibuat menjadi olahan sayur pada bagian kulitnya.
Namun di Prefektur Akita, buah Akebia biasanya digunakan sebagai pembuatan minyak antiseptik sebagai pembunuh kuman. Tumbuhan ini hanya tumbuh sekitar dua minggu saja di awal musim gugur, oleh karena itu sering dijadikan penanda pergantian musim bagi masyarakat Jepang. Selain itu, menurut sebuah project karya Hayk.S.Arakelyan dari Tokyo University, buah Akebia ini menduduki peringkat ke-13 dalam sebuah survei yang dilakukan terhadap 250 tanaman antifertilitas yang potensial di negara Cina.
Ternyata, buah Akebia juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Mengutip informasi dari Healthbenefits, buah ini dipercaya dapat mengobati kerontokan pada alis, mengobati hernia, mengatasi kesulitan buang air kecil, menurunkan demam, mengurangi radang sendi, mengobati infeksi pada saluran kemih, serta menjaga kesehatan pada ginjal.