Bertani

10 Manfaat Air Cucian Beras untuk Tanaman

Teman-teman pasti penasaran kan kenapa di judul artikel kali ini membahas tentang air cucian beras ? Ternyata air cucian beras itu punya manfaat yang luar biasa lo, untuk tanaman kita, salah satunya adalah membuat pupuk organik cair yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tanaman.

35

Teman-teman pasti penasaran kan kenapa di judul artikel kali ini membahas tentang air cucian beras ? Ternyata air cucian beras itu punya manfaat yang luar biasa lo, untuk tanaman kita, salah satunya adalah membuat pupuk organik cair yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tanaman. 

Air cucian beras ini didapatkan dari hasil cucian beras yang pertama kali dengan perbandingan 1:1, artinya jika teman-teman mencuci beras sebanyak satu liter maka airnya pun harus satu liter. Dan jika teman-teman mencuci beras lima liter maka airnya pun harus lima liter juga dan begitu seterusnya.

Saat kita memasak nasi sering kali kita membuang-buang air cucian beras ini tanpa kita sadari ternyata air nya punya manfaat yang luar biasa bagi tanaman kita. Kali ini kita akan membahas cara membuat pupuk organik cair air cucian beras dan dibantu oleh bahan-bahan yang lainnya yang sangat mudah teman-teman dapatkan di daerah sekitar. Bagaimana caranya, mari kita simak dengan seksama.

Dari air cucian beras kita dapat mengahasilkan manfaat untuk tanaman diantaranya :

  1. Menjadi penghasil zat perangsang tumbuh
  2. Dapat menghasilkan unsur hara
  3. Memacu pertumbuhan tanaman
  4. Dapat menghambat pertumbuhan penyakit pada tanaman
  5. Sumber enegi tanaman
  6. Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman
  7. Meningkatkan hasil tanaman pada fase generatif
  8. Membantu pemulihan tanaman yang sedang sakit
  9. Mengurangi kebutuhan pupuk dan mengemat biaya
  10. Merupakan salah satu air pengencer terbaik dalam pembuatan pupuk organik cair

Sebenarnya tanpa dicampur dengan bahan apapun air cucian beras sudah bisa kita gunakan untuk tanaman dan dicampur dengan air biasa dengan perbandingan 1:1. Akan tetapi jika kita campur dengan bahan-bahan yang akan kita bahas kali ini maka kita akan mendapat kan hasil yang maksimal.

Teman-teman dapat mengumpulkan Bahan-bahan seperti berikut :

  1. Kecambah Tauge setengah kilogram
  2. Tape singkong
  3. Gula merah 100 gram
  4. Garam 2 sendok makan
  5. Air cucian beras sebanyak 3-4 liter

Setelah teman-teman mengumpulkan bahan-bahannya, kemudian teman-teman bisa kumpulkan alat-alatnya yaitu :

  1. Tangki ukuran 1 liter
  2. Dua buah seal gas elpiji
  3. Selang waterpass 50cm
  4. Botol air mineral 600ml
  5. Lakban
  6. Gunting

Sekarang mari kita lakukan cara pembuatan tempat fermentasinya seperti dibawah ini :

  1. Teman-teman harus melobangi terlebih dahulu tutup tangki dan tutup air mineralnya
  2. Masukkan selang waterpass nya kedalam tutup tangki posisikan tutupnya berada diujung selang dan hanya tersisa sekitar 1 telunjuk waterpass saja dibelakang tutupnya, dan berikan seal gas elpiji di bawah dan diatas tutup tangkinya. Agar lebih erat teman-teman bisa lapis dengan menggunakan lakban.
  3. Lalu masukkan tutup air mineral ke sisi selang yang satunya 
  4. Isi botol air mineralnya dengan air biasa sampai hampir penuh
  5. Tutupkan botolnya pada selang yang telah diberi tutup mineral tadi dan pastikan selangnya harus menyelup kedalam airnya, dan tutup tangki yang tadi ditutupkan juga pada botol tangkinya sehingga mereka disatukan oleh selangnya.

Apabila alat dan bahan sudah terkumpul, sekarang kita memasuki cara pembuatan pupuk organik cairnya sebagai berikut :

  1. Teman-teman harus menghaluskan dulu gula merah nya
  2. Hancurkan tape nya dengan diremas-remas dan kemudian dimasukkan pada sedikit air cucian beras berbarengan dengan gula merah yang teah dihancurkan tadi dan kemudian di aduk hingga merata.
  3. Masukkan taugenya pada wadah tangki nya dan tuangkan sedikit air cucian berasnya ke dalam tangki kemudian diaduk perlahan.
  4. Masukkan larutan tape dan gula merah tadi kedalam tangkinya dan masukkan kembali air cucian beras yang baru jangan sampai habis dan sisakan sedikit saja.
  5. Sisa air beras tadi masukkan ke wadah lain kemudian campurkan garam dan aduk sampai larut, setelah larut masukkan kembali kedalam campuran yang ada didalam tangki tadi dan aduk merata
  6. Tutup tangkinya dengan tutup tangki yang tadi kita buat menggunakan selang dan jadilah pupuk organik cair nya.

Setelah selesai simpan larutannya pada tempat yang redup atau tempat yang gelap dan diamkan selama 3 minggu. Jika proses fermentasinya sudah mencapai 3 minggu maka pupuk organik cairnya dapat digunakan pada tenaman teman-teman dengan dosis 15-25 ml/liter dan bisa dilakukan 2-3 minggu sekali. Mudah sekali ya teman-teman cara membuatnya, selamat mencoba.

Nah teman-teman kemudian di dalam pembuatan pupuk organik yang berbahan dasar dari pelapukan tumbuhan dan hewan, sering kali kita melakukan kesalahan fatal yang bisa membahayakan tubuh, apa sajakah itu ? mari kita simak

  1. Tidak Memakai Sarung Tangan
    Dalam pembuatan pupuk organik, kebanyakan dari kita selalu melupakan untuk memakai sarung tangan. Bahan-bahan dari pupuk organik seperti pelapukan dari tumbuhan dan kotoran hewan ini memang banyak sekali kandungan mikroorganisme. Tetapi harus diingat teman-teman bahan-bahan ini tentu saja memiliki bakteri penyebab penyakit yang dapat membahayan diri kita sendiri sebagai konsumen. 

    Kita contohkan saja seperti kotoran ayam, di dalam kotoran ayam itu terdapat bakteri yang bernama salmonela, bakteri salmonela ini sendiri dapat menyebabkan penyakit seperti demam, sakit perut dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan pencernaan.

    Kemudian contoh lain pada kulit buah-buahan, ketika kita mengupas buah dari kulitnya pada detik itu juga tidak akan terjadi apa-apa teman-teman, tetapi coba bayangkan jika kulit buah-buahan itu sudah berhari-hari dan pastinya telah dihinggapi lalat dan kemudian kita ambil pastinya lalat tersebut telah membawa banyak bakteri dan penyakit. Nah itu sebabnya kita memerlukan sarung tangan agar dapat meminimalisir terjadinya penyakit akibat penyentuhan langsung bahan-bahan tersebut. 

    Dipasaran banyak sekali menjual berbagai jenis sarung tangan, tidak pelu membeli yang mahal, yang harga lebih murah pun bisa kita gunakan seperti sarung tanganberbahan plastik yang haganya hanya sepuluh ribuan dan isinya 100 pcs. Yang penting tangan kita telah ber alas dan tidak melakukan kontak langsung pada bahan-bahan pembuatan pupuk tadi. 
  2. Tidak Mencuci Tangan Dengan Menggunakan Sabun
    Setelah kita membuat pupuk organik tadi, kebanyakan dari kita mencuci tangan hanya menggunakan air saja, dan tidak menggunakan sabun. Pada dasarnya bakteri penyebab penyakit dapat bertahan hidup sampai 7 hari pada suhu ruangan dan bisa menempel pada tubuh kita terlebih lagi pada tangan dalam waktu yang lama. 
    Oleh sebab itu dibutuhkan pencucian tangan denganmenggunakan sabun agar terhindar dari resiko penyakit yang bisa menyerang tubuh kita.     
  3. Tidak Menggunakan Masker
    Dalam pembuatan pupuk organik teman-teman juga dianjurkan lho untuk memakai masker, contohnya jika teman-teman menggunakan bahan pupuk organik dari nasi yang sudah tersimpan selama berhari-hari, pastinya nasi tersebut telah ditumbuhi jamur aspergilius. Jamur ini memang bermanfaat untuk menguraikan residu dari bahan kimia di dalam tanah, akan tetapi jika jamur tersebut terhirup dan masuk pada tubuh kita akan menyebabkan infeksi pada paru-paru dan dikenal dengan istilah aspergillosis.  Maka dariitu gunakanlah masker untuk meminimalisir masuknya jamur ini pada tubuh kita dan menyebabkan sakit yang membahayakan sekali.

Bahaya sekali ya teman-teman jika kita lalai, tanaman kita tumbuh subur eh malah kita yang terserang penyakit. Jangan sampai terjadi ya teman-teman, tetap waspada dan hati-hati. Cukup sekian info kita pada artikel ini, semoga bermanfaat dan stay healthy!