Bertani

10 Manfaat Garam Dapur Untuk Tanaman Dalam Pertanian Dan Perkebunan

Garam dapur atau nama lainnya Natrium Klorida bukan hanya sekadar bumbu masakan yang memberikan citarasa gurih.

91

Garam dapur atau nama lainnya Natrium Klorida bukan hanya sekadar bumbu masakan yang memberikan citarasa gurih. Bahan sederhana yang selalu ada di dapur ini ternyata menyimpan sejumlah manfaat bagi pertumbuhan tanaman. Kandungan mineral seperti natrium, klor, dan kalium berperan membantu proses fisiologis dalam tubuh tanaman.

Berbagai penelitian menunjukkan penerapan Pupuk Garam pada budidaya tanaman memberikan hasil positif. Mampu meningkatkan serapan nutrisi pada akar, memperbaiki struktur tanah, mengurangi serangan hama dan penyakit, hingga meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Tak hanya di lahan pertanian, Natrium Klorida juga kerap digunakan untuk menyuburkan tanaman hias maupun tanaman di pot.

Lantas, apa saja manfaat spesifik garam dapur bagi tanaman? Berikut ini ulasannya.

1. Membantu penyerapan nutrisi 

Akar tanaman berperan sangat vital dalam proses penyerapan air dan nutrisi dari dalam tanah. Akar menyerap air dan larutan mineral melalui rambut-rambut akar, lalu diedarkan ke seluruh bagian tanaman. Jika akar lemah, maka proses penyerapan tidak dapat berjalan maksimal yang berdampak pada pertumbuhan tanaman tidak optimal.

Garam dapur mengandung sejumlah mineral seperti natrium, kalsium, kalium, dan magnesium yang dibutuhkan tanaman. Ketika diberikan pada tanah dalam dosis tertentu, dapat meningkatkan kemampuan rambut akar untuk menyerap air dan larutan mineral lebih banyak. Dengan demikian, asupan nutrisi bagi tanaman menjadi lebih banyak sehingga pertumbuhannya menjadi lebih cepat dan sehat. Itulah mengapa aplikasi pupuk ini sangat bermanfaat bagi pertanian maupun perkebunan.

2. Meningkatkan ketahanan tanaman 

Serangan hama dan penyakit merupakan ancaman utama yang dapat menggagalkan pertumbuhan tanaman. Organisme perusak tanaman seperti kutu daun, ulat, nematoda, jamur, dan bakteri dapat menyerang tanaman hingga terganggu pertumbuhannya atau bahkan mati. Hal ini tentu sangat merugikan petani.

Garam mengandung berbagai mineral seperti natrium, kalsium, magnesium, dan kalium yang dibutuhkan tanaman untuk memacu metabolisme dan meningkatkan ketahanan tubuhnya. Dengan asupan mineral yang cukup, tanaman dapat memperkuat dinding sel, meningkatkan produksi zat anti serangga, dan memperbanyak zat pelindung dari infeksi patogen. Akibatnya, tanaman memiliki ketahanan alami yang lebih baik untuk melawan berbagai hama dan penyakit tanaman. Tanaman pun dapat tumbuh dengan lebih sehat.

3. Memperbaiki struktur tanah 

Struktur tanah yang padat dan keras merupakan masalah utama yang membuat pertumbuhan akar tanaman terhambat. Terutama pada jenis tanah liat yang memiliki partikel lempung sangat rapat, akar kesulitan untuk menembus dan berkembang. Akibatnya, tanaman kekurangan pasokan air dan nutrisi dari dalam tanah.

Permasalahan ini dapat diatasi dengan bantuan Kandungan Natrium Klorida yang bersifat hypertonic membuat air terikat lebih longgar di antara partikel-partikel tanah. Dengan demikian, tanah liat yang tadinya padat dan keras dapat menjadi lebih gembur. Rongga di antara butir tanah pun bertambah luas, sehingga akar tanaman lebih mudah menembus masuk dan berkembang dengan baik. seolah melonggarkan dan melumat tanah liat yang padat agar akar leluasa tumbuh dan menyerap nutrisi lebih optimal. Itulah sebabnya menggunakan pupuk ini baik untuk memperbaiki struktur tanah.

4. Menghilangkan hama dan penyakit 

Kehadiran hama seperti cacing, larva serangga, dan serangga dewasa dapat menjadi ancaman serius bagi pertanian. Makhluk-makhluk perusak ini dapat memakan dan merusak bagian tanaman seperti akar, batang, daun, bunga, buah, biji, dan umbi. Akibatnya, tanaman menjadi terhambat pertumbuhannya atau bahkan mati.

Beberapa studi melaporkan bahwa larutan garam dengan konsentrasi tertentu mampu membunuh telur cacing dan larva serangga tanah. Selain itu, juga efektif membasmi serangga dewasa yang aktif memakan bagian tanaman. Mekanismenya adalah menyebabkan dehidrasi dan gangguan osmotik pada tubuh serangga sehingga mereka mati. Dengan demikian, penggunaan pupuk sesuai dosis dapat membantu petani mengendalikan populasi hama di lahan pertanian.

5. Memacu pertumbuhan 

Pertumbuhan tanaman yang subur dan optimal membutuhkan beragam unsur hara, di antaranya natrium dan klorida. Kedua mineral ini berperan dalam berbagai proses metabolisme tanaman seperti fotosintesis, respirasi sel, pembelahan sel, dan transportasi nutrisi ke seluruh bagian tanaman. Jika kedua unsur ini kurang, maka pertumbuhan tanaman akan terhambat.

Kebutuhan natrium dan klorida tanaman dapat dipenuhi dengan pemberian pupuk garam. pupuk ini mengandung kedua mineral tersebut yang siap diserap akar dan dimanfaatkan tanaman. Dengan cukupnya suplai natrium dan klorida, proses-proses vital dalam tubuh tanaman berjalan optimal. Akibatnya, tanaman memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat, batang dan daunnya tumbuh lebih besar, buah dan bijinya lebih cepat masak, serta hasil panennya lebih banyak. Itulah sebabnya  bermanfaat untuk memacu produktivitas tanaman.

6. Meningkatkan rasa buah 

Rasa manis pada buah-buahan ditentukan oleh kadar gula alami yang terkandung di dalamnya. Semakin tinggi kadar gula, semakin manis rasa buah tersebut. Sayangnya, beberapa varietas buah-buahan cenderung memiliki rasa yang kurang manis atau bahkan agak hambar.

Berdasarkan penelitian, ternyata aplikasi garam pada tanaman dapat meningkatkan kadar gula pada buah. Diduga dapat membantu menstimulasi proses fotosintesis dan respirasi tanaman, sehingga produksi karbohidrat yang diubah menjadi gula buah menjadi lebih optimal. Akibatnya, pada buah tanaman yang dipupuk, kadar glukosa, sukrosa, dan fruktosa menjadi lebih tinggi. Dengan kata lain, dapat meningkatkan kemanisan rasa buah secara alami. Ini tentu bermanfaat bagi petani untuk mendongkrak kualitas produksi buahnya.

7. Mengatasi kekeringan 

Salah satu masalah utama dalam budidaya pertanian adalah kekeringan akibat kekurangan pasokan air. Kondisi kekeringan yang berkepanjangan akan membuat tanaman mengalami layu hingga mati. Tentu saja hal ini sangat merugikan petani.

Cara alami yang dipercaya dapat membantu tanaman bertahan dari kekeringan adalah dengan pemberian larutan garam. Kendati mekanismenya masih perlu penelitian lebih lanjut, diduga dapat membantu meningkatkan kemampuan sel tanaman dalam mengikat air. Dengan begitu, kondisi internal tanaman tidak cepat mengalami dehidrasi meskipun pasokan air dari dalam tanah berkurang. Selain itu, juga mungkin membantu menutup stomata daun lebih rapat sehingga transpirasi berkurang. Dengan berbagai mekanisme tersebut, diharapkan tanaman dapat mempertahankan hidupnya dari ancaman kekeringan setelah diberi larutan ini.

8. Mempercepat pematangan 

Salah satu tantangan dalam budidaya buah-buahan adalah menjaga kualitas dan citarasa buah segar hingga siap dipanen. Buah yang terlalu cepat atau terlambat dipanen akan berpengaruh pada rasanya. Oleh karena itu, pematangan buah perlu dikontrol dengan baik.

Diduga garam membantu mempercepat respirasi dan penuaan sel pada buah, sehingga buah lebih cepat menunjukkan ciri-ciri matang seperti perubahan warna, tekstur, aroma, dan citarasa. Petani dapat memanen buah pada waktu yang lebih tepat sesuai selera konsumen. Kualitas dan citarasa buah segar pun terjaga hingga sampai ke tangan pelanggan.

9. Menghilangkan gulma 

Keberadaan gulma atau tumbuhan pengganggu seringkali menjadi masalah bagi pertanian. Gulma dapat menyaingi tanaman budidaya dalam memperoleh nutrisi, air, cahaya, dan ruang tumbuh. Produktivitas tanaman utama tentu akan terganggu.

Natrium klorida Dipercaya dapat meningkatkan salinitas atau kadar garam pada tanah sehingga menciptakan kondisi yang tidak ideal bagi pertumbuhan gulma. Akibatnya, gulma akan mengalami hambatan pertumbuhan bahkan kematian. Sementara itu, tanaman budidaya umumnya lebih toleran terhadap kadar natrium klorida dalam jumlah tertentu. Jadi, natrium klorida secara selektif membunuh gulma tanpa mengganggu tanaman utama. Cara ini tentu sangat menguntungkan petani.

10. Meningkatkan produktivitas 

Meningkatkan produktivitas pertanian menjadi target utama para petani. Produktivitas pertanian tidak hanya diukur dari kuantitas panen, tetapi juga kualitasnya. Salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas adalah pemupukan yang tepat.

Berdasarkan sejumlah penelitian, pemberian pupuk garam terbukti mampu meningkatkan hasil panen tanaman budidaya secara signifikan. Diduga membuat sistem perakaran tanaman menjadi lebih baik, sehingga penyerapan air dan unsur hara meningkat. Dengan nutrisi yang cukup, pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal dan produktivitasnya pun ikut meningkat. Baik kuantitas maupun kualitas hasil panen dilaporkan lebih tinggi pada tanaman yang dipupuk dengan ini. Tentu hal saja hal ini sangat menggembirakan para petani yang menginginkan peningkatan pemasukan dari hasil panen.

Itulah 10 manfaat garam dapur yang dapat diperoleh dalam  pertanian dan perkebunan. Mulai dari memperbaiki penyerapan unsur hara, meningkatkan ketahanan tanaman, hingga mengendalikan hama dan gulma. Penerapan pupuk ini secara bijaksana terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan, produktivitas, dan kualitas panen berbagai jenis tanaman.

Meski demikian, penggunaan sebaiknya tetap memperhatikan takaran dan kebutuhan masing-masing jenis tanaman. Kelebihan dosis  justru dapat membunuh tanaman itu sendiri. Konsultasikan dosis yang tepat kepada penyuluh pertanian sebelum mengaplikasikannya. Dengan pemupukan yang terukur dan bijak, para petani dapat memaksimalkan hasil pertanian dan perkebunan.

Follow Perkebunan Indonesia Di Google news