Tanah merupakan media tanam utama untuk berbagai jenis tanaman. Meski mengandung unsur hara, tingkat kesuburan tiap tanah berbeda-beda. Selain kandungan hara, hal penting lainnya adalah pH atau tingkat keasaman tanah.
pH tanah mengindikasikan apakah tanah bersifat asam, netral, atau basa. pH di bawah 7 adalah asam, pH 7 netral, dan di atas 7 adalah basa. Kondisi pH ideal bagi tanaman adalah netral atau mendekati netral.
Jika pH tanah terlalu tinggi atau rendah, ada 3 cara untuk menetralkannya:
1. Tanah Asam
Tanah asam adalah jenis tanah dengan pH di bawah 7 yang umum ditemukan di lahan pertanian Indonesia. Kondisi ini tidak ideal bagi pertumbuhan sebagian besar tanaman karena meski mengandung unsur hara, tanah asam menyebabkan hara sulit diserap akar. Akibatnya, pertumbuhan tanaman terhambat, hasil rendah, mudah rebah atau layu, dan rentan penyakit.
Cara umum petani menetralkan tanah asam yakni pengapuran dengan kapur dolomit 2-4 minggu sebelum tanam dengan takaran 1-2 ton/ha. Kapur dolomit yang mengandung senyawa kalsium dan magnesium mampu menaikkan pH tanah asam menjadi netral sehingga unsur hara tersedia bagi tanaman.
Pengapuran penting dilakukan agar pH tanah netral, mendukung pertumbuhan tanaman optimal, dan meningkatkan hasil panen. Kapur dolomit sebaiknya ditabur merata ke seluruh area lahan agar efektif menaikkan pH. Lakukan pengecekan pH tanah secara rutin setelah pengapuran untuk memantau perubahan pH.
Jika pH masih belum netral, lakukan pengapuran susulan dengan takaran lebih tinggi. Kombinasikan juga dengan pemupukan NPK untuk memacu ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Dengan pengelolaan yang tepat, lahan pertanian yang semula masam dapat menjadi subur dan produktif.
2. Tanah Basa
Untuk menurunkan pH tanah basa agar menjadi netral, cara yang dapat dilakukan adalah menaburkan belerang murni atau sulfur secara merata di area lahan.
Selain itu, petani juga dianjurkan memberikan pupuk organik dan pupuk ZA yang sama-sama mengandung sulfur. Pemberian bahan-bahan tersebut bertujuan menyediakan sulfur bagi tanah agar bereaksi menurunkan pH.
Lakukan pengecekan pH tanah secara berkala setelah aplikasi sulfur untuk memantau penurunan pH hingga kondisi netral tercapai. Dengan pH netral, unsur hara di tanah basa dapat tersedia bagi tanaman sehingga pertumbuhan dan hasil panen tanaman menjadi lebih optimal.
Pupuk organik dan ZA yang diberikan juga sekaligus memasok unsur hara lainnya seperti nitrogen yang diperlukan tanaman. Kombinasikan juga dengan pemupukan NPK agar ketersediaan unsur hara lebih lengkap. Takaran pupuk organik dan ZA dapat disesuaikan dengan jenis tanaman dan kondisi lahan.
Secara rutin lakukan tes pH tanah untuk memantau keberhasilan penurunan pH hingga netral. Jika belum optimal, tingkatkan takaran sulfur dan pupuk yang diberikan. Pastikan meratakan taburan di seluruh area lahan agar penurunan pH rata di semua bagian.
3. Pantau Secara Berkala
Pemantauan pH tanah secara berkala sangat penting dilakukan untuk menjaga kondisi keasaman tanah tetap netral. pH tanah yang terlalu asam atau basa dapat mengganggu ketersediaan unsur hara bagi tanaman sehingga pertumbuhan terhambat dan hasil panen rendah.
Untuk memastikan pH tanah netral, petani disarankan melakukan pengecekan dan pengukuran pH tanah secara rutin paling tidak 1 kali dalam setahun, yaitu sebelum memulai penanaman. Alat ukur pH tanah juga sudah tersedia secara komersial dengan harga terjangkau.
Selain sebelum tanam, perlu juga lakukan uji pH susulan 3 bulan setelah tanam untuk memantau apakah kondisi keasaman tetap terjaga. Jika pH memburuk, segera lakukan pengapuran atau pemberian sulfur sesuai kondisi keasaman untuk menetralkan kembali pH tanah.
Dengan memantau pH tanah rutin 1-2 kali setahun, petani dapat memastikan pH tanah tetap netral. Hal ini mendukung ketersediaan unsur hara tanah, pertumbuhan tanaman yang optimal, hingga peningkatan kualitas dan kuantitas hasil panen. Jadi, pantau pH tanah secara berkala demi panen lebih maksimal.
Demikian penjelasan mengenai cara-cara ampuh yang dapat dilakukan untuk menetralkan pH tanah. Menjaga pH tanah agar netral sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang optimal dan peningkatan hasil panen. Lakukan pengapuran pada tanah masam atau pemberian sulfur pada tanah basa sesuai rekomendasi, serta pantau kondisi pH secara berkala. Dengan pengelolaan tanah yang tepat, harapannya para petani dapat terus meningkatkan produktivitas lahan dan kesejahteraan.