Awas! Ternyata Ini Penyebab Pencampuran Pestisida Yang Salah
Hama dan penyakit adalah masalah utama pada urusan pertanian, bagaimana tidak ? tanaman yang terkena penyakit bisa membuat pertumbuhan nya menjadi tidak normal dan membuat kita ber inisiatif untuk mencampur zat A dengan zat B, dan zat B dengan zat C.
Hama dan penyakit adalah masalah utama pada urusan pertanian, bagaimana tidak ? tanaman yang terkena penyakit bisa membuat pertumbuhan nya menjadi tidak normal dan membuat kita ber inisiatif untuk mencampur zat A dengan zat B, dan zat B dengan zat C.
Seperti yang kita bahas dalam artikel sebelumnya bahwa pestisida adalah zat yang mampu membunuh serangan hama dan memberantas tanaman penggangu atau gulma. Selain itu pestisida juga berfungsi untuk merangsang tumbuh kembangnya tanaman.
Mari kita bahas satu persatu aturan dari pencampuran pestisida tersebut. Tujuan pertama pencampuran pestisida adalah untuk meningkatkan efikasi, artinya ialah menambah bagian pencegahan misalnya dari yang awalnya mencegah hama bertambah fungsinya untuk mencegah bakteri juga, maka kemungkinan matinya menjadi lebih cepat.
kemudian dalam pencampuran pestisida harus diperhatikan aturan pencampurannya, salah satunya harus punya daya kendali / spektrum tidak luas dan hindari mencampurkan insektisida golongan 1 dengan golongan apapun, selain itu kita harus mengikuti prinsip efektif dan efisien nya juga ya teman-teman.
Kemudian pada fungisida harus diperhatikan peningkatan efikasi nya ya teman-teman yaitu dengan mencampur fungisida dengan resistensi sedang dengan yang rendah, atau yang sedang dengan resiko rendah hingga sedang, atau dengan yang sedang dengan sedang. Tapi harus diingat jika teman-teman mencampur yang sedang dengan yang sedang maka kedua bahan aktif ini tidak boleh lagi digunakan untuk pemakaian selanjutnya sebelum dipakai dengan bahan aktif lainnya.
Tujuan pencampuran yang kedua ialah meningkatkan sinergis pengendalian hama dan penyakit dan membuat tanaman lebih cepat pulihnya pasca serangan. Dalam KBBI sinergis artinya adalah bekerjasama atau gabungan. Misalnya penggabungan fungisida dengan pupuk mkp, nah fungisida nya untuk mngendalikan penyakit, dan pupuknya membantu penyembuhan penyakit.
Tetapi jika terserang penyakit harus di hindari pemberian pupuk bernitrogen ya teman- teman dikarnakan pupuk bernitrogen berfungsi untuk membentuk protein, sedangkan penyakit itu paling suka tanaman yang banyak protein nya. Jadi sama saja kita memerdekakan penyakit tersebut. oleh karna itu teman-teman harus menghindari pupuk yang bernitrogen ya.
Apakah teman-teman pernah mencampur fungisida dengan kalsium ? sebaiknya jangan lakukan lagi ya teman-teman. sedikit saya jelaskan, kalsium merupakan unsur yang memberikan efek hidrolisis yaitu penguraian suatu bahan menjadi lebih kecil lagi. Jadi ketika bahan akif dicampur dengan kalsium maka bahan yang tadi aktif menjadi tidak aktif lagi.
Kemudian tujuan pencampuran yang ketiga yaitu perluasan spektrum pengendalian maksudnya adalah mengetahui seberapa jauh atau jangkauan dari suatu pestisida. Misalnya jika dalam satu pengaplikasian insektisida target nya adalah hama jenis serangga, oleh karna itu jika menggabungkan insektisida dengan fungisida otomatis spektrum pengendalian nya jadi lebih luas, bukan hanya hama serangga nya saja yang mati bahkan jamur patogen nya pun akan mati juga.
Seperti yang kita ketahui pestisida berfungsi untuk membunuh hama penyakit pada tanaman, namun kita tidak disarankan untuk menggunakan pestisida secara berlebihan ya teman-teman. Adapun dampak pestisida pada lingkungan jika digunakan secara berlebihan adalah :
Menurunkan Kesuburan Tanah Dan Mencemari Air Bahan kimia hampir tidak akan bisa terurai dalam air atau pun tanah, bahkan bahan sisa tanaman yang diuraikan oleh mikroba pun masih meninggalkan sisa zat kimia dalam tanah. Oleh sebab itu dapat mengakibatkan kurangnya kesuburan tanah serta mengurangi unsur hara yang terdapat dalam tanah.
Menyebabkan Resistensi OPT Resistensi adalah sifat kebal oleh suatu bahan tertentu yang diperoleh OPT dari kemampuan adaptasi untuk mempertahankan hidup dari zat kimia. Resistensi hanya terjadi pada pestisida kimia saja, dan tidak terjadi pada zat pestisida organik.
Pertumbuhan Tanaman Tidak Normal Penggunaan pestisida kimia yang berlebihan akan membuat tanaman rusak dan tumbuh tidak normal, seperti buahnya yang busuk, perubahan warna pada daun, dan kondisi fisik buah yang cacat.
Pestisida Kimia Akan Meninggalkan Residu Pada Tanaman Sisa dari pestisida kimia ini akan terringgal pada tanaman bahkan smapai waktu panen tiba. Jika residu pestisida ini masih menempel pada buah dan sayuran ketika di konsumsi, maka akan sangat membahayakan kesehatan manusia.
Tahannya Hama Terhadap Pestisida Karena merasa hama yang dikendalikannya tidak kunjung berkurang, maka biasaya petani terdorong untuk sering melakukan penyemprotan pada tanaman, bahkan menambah secara terus-menerus dosisnya. Padahal cara ini sangat berlebihan dan dapat menyebabkan peningkatan populasi hama.
Untuk menghindari paparan pestisida pada kesehatan , teman-teman bisa lakukan hal berikut :
Mencuci buah dan sayuran menggunakan baking soda hingga bersih
Menghindari paparan kangsung dari pestisida
Menggunakan pelindung diri seperti masker dan sarung tangan di saat menggunakan pestisida.
Nah selanjutnya kita akan membahas tentang waktu yang paling tepat untuk penyemprotan pestisida ya teman-teman, diantaranya adalah :
Pestisida sebaiknya diaplikasikan pada temperatur tidak lebih dari 30 derajat, karna pada dasarnya pestisida takut akan sinar matahari, oleh karna itu penyemprotan pestisida bisa dilakukan di pagi atau sore hari. Tetapi lebih baik jika dilakukan penyemprotan di sore hari, dikarnakan serangga hama pada tanaman aktif pada sore atau malam hari.
Hindari penyemprotan pada saat hujan, dikarnakan racun yang mengalir terbawa air hujan dapat membahayakan hewan dan makhluk hidup lainnya yang berada diatas permukaan. Sehingga waktu yang baik dalam penggunaan pestisida adalah di saat tanah dalam keadaan cukup kering dan diperkirakan tidak akan turun hujan.
Nah setelah waktu untuk penyemprotan nya telah benar, selanjutnya kita bahas tentang cara pengaplikasian nya yaitu sebagai berikut :
Gunakan air yang baik dan jernih yang pH nya dibawah 7
Butiran semprot nya adalah butiran semprot yang kecil
Daun harus tertutup oleh semprotan dan di usahakan jangan sampai menetes
Seluruh tanaman harus tersemprot dengan merata dan tidak banyak pestisida yang terbuang
Nah itulah beberapa aturan dari pencampuran pestisida, beserta waktu yang tepat dalam pengaplikasianya. Semoga bermanfaat ya teman-teman.