Bertani

Cara Menanam Padi yang Benar Agar Hasil Panen Berkualitas

Masih banyak petani yang tidak tahu bagaimana cara menanam padi agar hasil panen bisa berkualitas.

23

Masih banyak petani yang tidak tahu bagaimana cara menanam padi agar hasil panen bisa berkualitas. Padi adalah salah satu jenis tanaman yang paling dibutuhkan sebagai sumber pangan di Indonesia, karena tanaman ini bisa menghasilkan beras sebagai sumber karbohidrat.

Beras sendiri sudah menjadi bahan makanan pokok yang sepertinya sulit digantikan oleh bahan lainnya di Indonesia. Oleh karena itu petani yang menanam padi biasanya mendapatkan untung besar, namun hanya jika padinya dapat menghasilkan beras berkualitas untuk dimakan.

Jika Anda sudah memiliki lahan sendiri untuk bertani namun belum tahu bagaimana cara menanam padi yang benar, maka hal ini pasti sangat merugikan. Jika Anda sudah memiliki lahan sendiri untuk bertani, pastikan belajar menanam tanaman yang paling diminati di Indonesia ini.

Sebenarnya cara menanamnya tidak sulit, namun membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Jika Anda ingin mencoba menanam padi agar mendapatkan keuntungan lebih besar, coba pahami dulu informasi lengkap mengenai cara menanamnya yang benar berikut ini.

Berikut ini Cara Menanam Padi yang Benar

Bagi para petani, menghasilkan beras dari ladang adalah sebuah kebanggaan dan keuntungan. Bagaimana tidak, beras adalah salah satu bahan pangan pokok utama dengan harga cukup mahal. 1 kilo beras saja harganya bisa antara 10 ribu sampai 15 ribu rupiah.

Oleh karena itu, mayoritas petani memilih tanaman ini agar lebih mudah mendapat untung. Meskipun banyak petani merasa menanam tanaman ini membutuhkan waktu dan teliti, namun bukan berarti cara menanamnya sulit. Anda bisa mengikuti langkah – langkah berikut ini.

Mempelajari Musim

Sebelum benar – benar melaksanakan cara menanam padi, ada baiknya Anda mempelajari musim terlebih dulu. Hal ini karena menanam padi tidak bisa dilakukan di sembarang musim. Anda bisa mempelajari musim dengan melihat ramalan cuaca atau memperkirakannya sendiri.

Misalnya di Indonesia terdapat bulan hujan dan kemarau. Bulan hujan biasanya dimulai dari juli atau agustus sampai tahun depan di bulan januari. Sedangkan bulan Februari atau Maret sampai Juli biasanya Indonesia dilanda musim kemarau, sehingga cuacanya sangat panas.

Waktu paling tepat untuk menanam tanaman ini adalah saat musim hujan, karena air di musim hujan akan bertambah. Namun Anda juga bisa menanam tanaman ini di musim kemarau, asalkan kebutuhan airnya bisa dicukupi dengan membuat aliran air dari sungai – sungai.

Memilih Benih yang Ideal

Jika sudah mempelajari musim dengan baik, Anda bisa mulai cara menanam padi dengan memilih benih yang ideal terlebih dulu. Benih – benih seperti ini bisa ditemukan di pasaran atau toko khusus menjual bibit. Biasanya harganya tidak terlalu tinggi namun bisa dapat banyak.

Ciri – ciri benih ideal adalah dapat tahan terhadap serangan hama, bisa menghasilkan lebih banyak butiran beras, serta dapat tetap tumbuh meskipun musim hujan sedang tidak intens. Anda bisa menanyakan langsung pada penjual benih mengenai merk benih paling berkualitas.

Namun jika ingin mengujinya sendiri, Anda bisa membeli beberapa merk sekaligus untuk dibandingkan. Banyak petani pemula yang juga melakukan hal ini agar bisa mengetahui merk terbaik mana yang dapat digunakan seterusnya.

Mempersiapkan Lahan dan Persemaian

Setelah sudah pasti memilih merk benih paling ideal, maka cara menanam padi selanjutnya adalah mempersiapkan lahan dan persemaian. Siapkan lahan luas dulu, pastikan sudah bersih dari rerumputan. Kemudian bajak tanahnya menggunakan traktor atau bisa juga memakai sapi.

Setelah membajak, pastikan aliran air sudah lancar ke dalam lahan, karena lahannya harus penuh dengan air menggenang. Lahan dengan banyak air ini bisa menjadi penentu apakah padinya dapat tumbuh dengan baik nantinya.

Lalu siapkan area persemaian dengan ukuran 4% dari luas lahan. Pastikan aliran airnya sudah bagus untuk mendapatkan hasil terbaik, lalu semprotkan pestisida untuk mengusir hama. Sebaiknya persemaian ini dilakukan 2 minggu sebelum mulai menanam padinya.

Proses Pembibitan

Selagi menunggu lahan bisa ditanami, mulai proses pembibitan. Caranya adalah dengan menyiapkan bibit dan pupuk organik cair. Rendam bibitnya di dalam pupuk organik cair selama 1 – 2 hari. Biarkan tanpa harus melakukan pengadukan atau hal lainnya.

Sebaiknya Anda menggunakan 250 ml pupuk organic cair untuk bibit sebanyak 10 kg agar hasilnya lebih bagus. Cara menanam padi ini sangat perlu dilakukan karena dapat merangsang pertumbuhan padinya sampai maksimal sebelum dipindahkan ke ladang.

Jika sudah selesai merendam, keringkan dulu benihnya dengan cara didiamkan di luar pupuk cair. Pupuk organic cair agak rumit jika dibuat sendiri, oleh karena itu sebaiknya beli pupuk organic cair langsung di toko yang menjualnya.

Proses Penanaman Padi

Setelah proses pembibitan selesai, Anda bisa mulai menanamkan benih padinya di ladang setelah padi sudah melewati proses penyemaian. Cabut padi dari ladang persemaian, kemudian jadikan satu dan diikat hasil penanamannya lebih hemat tempat, rapi dan maksimal.

Sebarkan tanaman padinya sampai memenuhi ladang. Sebaiknya tanam dengan memberi jarak sekitar 25 cm saat melakukan cara menanam padi ini. Kemudian benamkan tanaman padinya di dalam tanah kira – kira 10 cm agar lebih aman dan tidak mudah rusak terkena angin.

Pastikan padinya sudah bisa berdiri saat ditanam ke dalam tanah. Lalu pastikan lagi pengairan sudah bagus, karena tanaman ini tidak bisa tumbuh dengan baik tana adanya pengairan yang banyak.

Memberikan Pupuk

Selanjutnya, berikan pupuk secara merata di ladang. Pemupukan sebaiknya dilakukan 5 hari setelah padinya ditanam, yaitu menggunakan pupuk urea dan phonska. Lakukan pemupukan dengan 2 jenis pupuk tersebut selama 3 hari berturut – turut agar hasilnya lebih bagus.

Setelah pemupukan selesai dilakukan dalam 3 hari, biarkan dulu sampai padinya tumbuh 2 bulan ke depan. Kemudian berikan pupuk lagi menggunakan pupuk KCL agar padinya lebih berisi dengan beras. Lakukan cara menanam padi ini agar hasil padinya nanti lebih berkualitas.

Dalam menyebarkan pupuk, para petani biasanya tidak menggunakan alat – alat tertentu, karena penyebaran pupuk pasti lebih baik jika dilakukan secara manual. Pemberian pupuk sebaiknya menggunakan dosis menyesuaikan dengan luas lahannya.

Mengatur Pengairan

Setelah memberikan pupuk, pastikan Anda mengatur pengairan dengan benar. Pengairan sangat penting dalam cara menanam padi, karena tanpa air pasti padinya tidak akan tumbuh. Jadi sebaiknya lakukan pengawasan setiap hari pada ladang padi, jangan sampai kekurangan air.

Anda bisa mengalirkan air dari sungai – sungai di sekitar ladang agar lebih mudah. Caranya adalah dengan membuat lubang yang dapat mengalirkan air agar bisa masuk ke dalam ladang. Namun jangan sampai membuat lubang berlebihan, karena terlalu banyak air juga tidak baik.

Jika Anda menanam saat musim hujan, biasanya tidak perlu terlalu mengawasi pengairan, karena air hujan sudah akan mengisi ladangnya sendiri. Sedangkan saat musim kemarau, sebaiknya lakukan pengawasan terhadap pengairan ladang setiap hari agar lebih aman. 

Pengendalian Ilalang, Gulma dan Hama

Cara menanam padi terakhir adalah dengan melakukan pengendalian ilalang, gulma dan hama. Anda bisa mencabut ilalang atau gulma di dalam ladang agar tidak menghambat pertumbuhan padinya. Sedangkan untuk pengendalian hama, gunakan pestisida.

Sebaiknya beli pestisida di toko yang menjual peralatan untuk bertani. Berikan pestisida secukupnya dan sebaiknya tidak dilakukan setiap hari agar kualitas beras tetap bagus.

Pastikan melakukan semua langkah tersebut untuk menghasilkan beras berkualitas, karena hanya beras berkualitas yang memiliki harga cukup tinggi. Anda bisa melakukan cara menanam padi tersebut berulang kali setelah panen berhasil dilakukan.