Bertani

Dianggap Merugikan, Ternyata Bisa Menjadi Ladang Uang

Apakah kalian mengenal tumbuhan yang satu ini ? Tumbuhan ini bisa di jumpai di kolam-kolam yang dangkal, di tanah yang basah, di rawa-rawa, di danau dan di sungai.

56

Apakah kalian mengenal tumbuhan yang satu ini ? Tumbuhan ini bisa di jumpai di kolam-kolam yang dangkal, di tanah yang basah, di rawa-rawa, di danau dan di sungai. Yap, tumbuhan ini dinamakan eceng gondok

Di tiap daerah tumbuhan ini memiliki nama yang berbeda-beda. Sebut saja di daerah saya eceng gondok dikenal dengan sebutan Daun Kalayo. Di beberapa daerah banyak sekali yang memanfaatkan eceng gondok menjadi ladang usaha. Setelah panen tumbuhan ini akan dijual ke pengusaha luar kota hingga ber ton-ton.

Tumbuhan yang bernama latin Eichhornia crassipes  ini adalah tumbuhan yang hidup di permukaan air dan berkembang biak dengan cepat. Bayangkan saja 10 tanaman eceng gondok mampu berkembang biak sampai 600 ribu tanaman baru dalam waktu 8 bulan saja. Tak heran jika tumbuhan ini disebut sebagai perusak ekosistem di perairan, dikarnakan menghabiskan oksigen dalam air, membuat ikan-ikan mati dan bisa juga menghalangi jalan perahu hingga membuat dangkal dasar danau.

Namun siapa sangka tumbuhan yang sering dianggap tidak berguna ini dapat dimanfaatkan menjadi bahan kerajinan dan berbagai perabotan. Pengrajin di daerah Jogja dan Cirebon bisa menyulap tumbuhan ini menjadi kursi, meja, tote bag, sandal, jaket, casing hp dan masih banyak lagi. Pasarnya bahkan sudah sampai ke luar negeri seperti Dubai, Singapura bahkan Italia. Hasil dari anyaman eceng gondok ini dapat berkisar 100 hingga 400 ribu rupiah per satuan nya di pasar tradisional.

Pusat pengrajin terbesar eceng gondok berada di daerah Jogjakarta. Dalam satu bulan pengrajin tumbuhan ini bisa meraih omset sampai 50 juta loh. Ternyata tumbuhan yang selama ini kita anggap merugikan bisa menjadi uang. Jika di daerah teman-teman banyak di tumbuhi eceng gondok, jangan dibuang yah. Coba saja lestarikan, dan mulailah bertani eceng gondok.