Bertani

Manfaat Kapur Dolomit Untuk Tanah

Pastinya teman-teman yang bertani pasti sudah tidak asing lagi dengan kapur yang satu ini, dan pastinya menjadi salah satu bagian paling penting dalam berusaha tani.

39

Pastinya teman-teman yang bertani pasti sudah tidak asing lagi dengan kapur yang satu ini, dan pastinya menjadi salah satu bagian paling penting dalam berusaha tani.  Tetapi tidak menutup kemungkinan masih ada di antara teman-teman yang belum kenal dengan kapur yang satu ini. Untuk itu mari kita kenal lebih jauh tentang kapur yang satu ini.

Kapur dolomit merupakan kapur yang bermagnesium tinggi dan baik digunakan untuk tanah pertanian. Kapur ini juga merupakan hasil dari batuan kapur gunung dan kulit kerang yang dihaluskan tanpa proses pemanasan. Lahan pertanian yang diberikan kapur ini akan menghasilkan tanaman yang berwarna hijau dan cerah, dan juga tidak mudah larut dalam air, butuh waktu lama untuk mengaduknya agar bercampur dengan merata.

Ada beberapa manfaat kapur dolomit untuk tanah yaitu :

  1. Meningkatkan pH tanah dan menetralkan kadar keasamannya
  2. Memperbanyak unsur hara dalam tanah
  3. Menetralisir tanah dari senyawa tertentu yang dapat merugikan tanaman 
  4. Memungkinkan penambahan mikroorganisme pada tanah pertanian
  5. Dapat membantu pertumbuhan dan menghijauan tanaman
  6. Membantu dalam masa penyembuhan tanaman yang terserang penyakit
  7. Membantu menaikkan produktifitas dan kualitas dari hasil panen tanaman

Bagi yang tidak tau apa itu pH Tanah, pH Tanah merupakan indikator untuk mengetahui bagaimana tingkat keasaman tanah kita, dan idealnya berada pada angka 6,5-7. Tingkat keasaman tanah perlu diseimbangkan dengan jenis tanaman yang akan kita tanam agar dapat beradaptasi dengan baik dan cara menaikkan pH tanah bisa menggunakan kapur dolomit.

Ada 3 metode yang dapat teman-teman lakukan untuk pengaplikasian kapur ini ke lahan pertanian

  1. Untuk memperbaiki kondisi tanah, kapur dolomit bisa disebarkan ke seluruh lahan pertanian kita secara merata dan biasanya dilakukan pada tahap pengolahan lahan dam sebelum penanaman bibit.
  2. Kapur dolomit bisa dimanfaatkan sebagai pupuk dasar dengan car amenaburkannya sesuai dosisi kedalam lubang tanam, setelah itu bisa ditutup dengan campuran tanah atau dengan pupuk kandang kemudian biarkan selama 2-3 minggu sebelum digunakan.
  3. Sebagai penyedia hara makro kalsium dan magnesium bagi tanaman dengan cara menyebarkan kapur dolomit berbarengan dengan amonium sulfat. Campuran dari pupuk dolomit dan amonium sulfat ini dapat kita gunakan secara merata pada sekeliling tanaman atau pada lobang tanaman.

Apakah teman-teman sudah tahu cara pembuatannya ? Jika belum tahu, teman-teman bisa melakukan dengan cara memasukkan kapur dolomit sebanyak 200 gram kedalam air biasa sebanyak 4,5 liter dan diaduk selama lima menit, seperti yang kita bahas diawal tadi bahwa kapur dolomit ini susah untuk larut dalam air sehingga direkomendasikan untuk mengaduknya lebih lama. Kemudian teman-teman bisa berikan pada tanah dan diamkan selama lima belas menit, bila teman-teman mempunyai alat pengukur, pH tanah bisa gunakan itu untuk mengukurnya, dan jika teman-teman sudah terlanjur menanam tanaman dan ingin menyuburkan tanahnya, teman-teman bisa memberikan kapur dolomit dengan cara disebar sedikit saja sekitar sepuluh gram untuk tanah seribu meter persegi.

Kemudian untuk mengetahui tanah yang subur, teman-teman bisa melihatnya dengan beberapa ciri-ciri dibawah ini : 

  1. Memiliki Lapisan Humus Yang Tebal
    Humus yang tebal akan meningkatkan daya hisap tanah terhadap air, hak ini disebabkan karna humus itu berongga sehingga memungkinkan air yang masuk lebih banyak.
  2. Memiliki pH Netral
    Tanah yang baik adalah tanah yang memiliki pH pada kisaran 6 hingga 7,5, tanah yang memiliki ph yang netral akan memungkinkan tersedianya berbagai unsur kimiawi di daam tanah.
  3. Memiliki Tekstur Lempung
    Tanah yang memiliki tekstur lempung dapat dilihat dari bagian tengah tanah dan memiliki kandungan pasir yang mencukupi, agar dapat mengikat mineral dan tidak hanyut terbawa air.
  4. Dapat Ditumbuhi Berbagai Macam Tanaman
    Salah satu cirinya dapat dilihat dari banyaknya tanaman yang tumbuh diatasnya, semakin banyak maka semakin baik pulalah kualitas tanah tersebut.

Kemudian kebalikannya, tanah yang tidak subur memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Memiliki Tekstur Yang Keras
    Tanah yang keras dikarnakan pengikisan humus oleh air sehingga menyisakan tanah yang keras dan identik kurang tingkat kesuburannya.
  2. Memiliki Lapisan Humus Tipis
    Jumlah humus yang sedikit bisa menandakan telah terjadi pengikisan tanah oleh air seperti yanng kita bahas pada poin satu tadi.  Bila kondisi ini terjadi secara terus menerus maka tanah yang kaya dengan bahan organik tersebut akan habis terkikis dan hanya menyisahkan lapisan tanah yang tidak subur dan miskin hara.
  3. Memiliki pH Yang Tidak Netral
    Tanah yang memiliki pH tidak netral yaitu berkisar pada angka dibawah 6 hingga diatas 8 dan sering kali mengalami keracunan akibat tanahnya terlalu asam. Tentunya tanaman kita pun tidak akan tumbuh subur jika ditanam pada lahan yang seperti ini.
  4. Sedikit Tanaman Yang Tumbuh
    Jika suatu tanah memiliki sedikit tanaman yang tumbuh diatasnya maka menandakan tanah tersebut miskin unsur hara atau bisa jadi memiliki unsur hara akan tetapi tidak beragam. Jika seperti ini maka beberapa jenis tanaman saja yang akan mampu bertahan hidup.

Nah itu dia beberapa ciri-ciri tanah yang subur dan tidak subur yang dapat teman-teman ketahui, sebelum menanam maka pilihlah tanah yang baik dan kualitasnya terjaga. 

Sampai disini info kita hari ini, semoga bermanfaat.