Pupuk merupakan material yang dibutuhkan oleh tanaman agar dapat berproduksi dengan baik. Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya berawal dari pertanian. Penggunaan pupuk diperkirakan sudah ada sejak manusia mulai bercocok tanam. Ada beberapa jenis pupuk, diantaranya adalah pupuk organik dan pupuk kandang.
Pupuk organik berasal dari material makhuk hidup, seperti pelapukan sisa tanaman, hewan dan juga manusia yang telah melalui beberapa proses. Pupuk ini dapat bersifat padat atau cair, kandungan di dalamnya dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Sementara pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan atau sisa-sisa hewan ternak. Hewan yang sering digunakan kotoran nya sebagai pupuk diantaranya ialah, sapi, ayam, kambing, kelinci dan masih banyak lagi. Tidak hanya kotoran nya saja, air urin binatang tersebut pun bisa dijadikan pupuk.
Indonesia memiliki 2 musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Perubahan musim ini terkadang membuat petani senang dan ada pula yang sedih. Dikarenakan jenis tanaman yang ditanam membutuhkan musim yang berbeda-beda. Ada tanaman yang akan berproduksi dengan baik disaat musim hujan, dan ada pula tanaman yang membutuhkan musim kemarau. Contohnya seperti tanaman jagung, tomat dan timun yang akan berproduksi dengan baik disaat musim kemarau, lain halnya dengan terong, daung bawang dan selada yang berkembang dengan baik disaat musim hujan. Kali ini kita akan membahas cara pemberian pupuk berdasarkan faktor musim di Indonesia.
Pada saat musim kemarau resiko terbesarnya adalah serangan hama, sedangkan di musim hujan resiko terbesarnya adalah penyakit. Pemicu datangnya penyakit biasanya terpacu karna kelembapan yang tinggi, lemahnya daya tahan tanaman dan lingkungan yang asam. Ketika musim hujan kita harus seminimal mungkin memasukkan air pada tanaman, maka metode aplikasi nya lebih direkomendasikan pemberian pupuk menggunakan metode semprot.
Berbeda ketika musim kemarau kita harus sesering mungkin memberikan air pada tanaman, dan metode pengaplikasian pupuk nya direkomendasikan dengan metode kocor. Metode kocor ialah melarutkan butiran pupuk terleih dahulu menggunakan air kemudian larutan pupuk tersebut disiramkan ke tanaman. Selain itu pemberian unsur Hara Mikro setiap 1-2 minggu sekali dapat meningkatkan kekebalan tubuh pada tanaman.
Menurut BMKG sebagian besar hujan di Indonesia itu ber pH asam, untuk itulah pemberian kalsium pada tanaman harus lebih di banyakin lagi sebagai langkah untuk penyeimbangan dari air hujan itu sendiri, sedangkan asupan nitrogen sebisa mungkin dikurangi pemberian nya atau bahkan ditiadakan. Karena ketika musim hujan tanaman sudah mendapatkan suplay nitrogen dari alam. Hindari pemberian pupuk dengan cara di tabur pada permukaan tanah , karena ketika pupuk itu tersiram air hujan bisa mengakibatkan unsur hara nya jadi terhanyut dibawa oleh air hujan. Dan hindari juga pemberian pupuk menggunakan metode kocor ya teman-teman, karna seperti yang dijelaskan di atas metode kocor hanya dilakukan saat musim kemarau saja.
Cukup sekian informasi kali ini temen-teman, semoga bermanfaat.