Buah-buahan

Pupuk Agar Tanaman Memiliki Buah Yang lebat

Merawat tanaman buah tentu memiliki cara tersendiri bagi banyak orang.

74

Merawat tanaman buah tentu memiliki cara tersendiri bagi banyak orang. Selain menciptakan lingkungan hijau yang asri, kita juga bisa menikmati buah segar hasil panen sendiri. Namun, terkadang banyak tanaman buah yang sulit berbuah meski sudah cukup umur.

Salah satu kunci agar tanaman buah tumbuh subur dan menghasilkan buah yang lebat adalah melalui pemupukan yang tepat. Pemilihan jenis dan takaran pupuk yang sesuai dengan kondisi tanaman dan jenis tanah sangat menentukan keberhasilannya.

Pada artikel ini Anda akan menemukan pembahasan detail mengenai tips dan cara melakukan pemupukan pada tanaman buah, mulai dari pemupukan dasar hingga pemupukan rutin susulan. Terdapat pula rekomendasi pupuk anorganik dan organik beserta takarannya untuk masing-masing tahapan pertumbuhan tanaman.

Informasi ini telah diuji coba keefektifannya untuk beragam jenis tanaman buah. Diharapkan dapat menjadi panduan berharga bagi Anda dalam upaya membuat tanaman buah di pekarangan selalu subur, sehat, dan berproduksi maksimal setiap musimnya. Yuk simak selengkapnya!

Pemupukan Dasar:

Pemupukan dasar merupakan fondasi penting agar tanaman buah yang akan ditanam nantinya dapat tumbuh optimal. Tahap ini dilakukan saat persiapan lahan dan lubang tanam sebelum penanaman bibit.

Lubang tanam yang sudah digali sebaiknya dibiarkan terbuka minimum 1 bulan. Tujuannya adalah memberi kesempatan sinar matahari langsung masuk ke dalam tanah dan membunuh bibit-bibit penyakit atau jamur yang mungkin ada.

Selama jeda 1 bulan tersebut, lakukan pemupukan dasar dengan memasukkan pupuk organik berupa campuran pupuk kandang dan pupuk kompos sebanyak 3-5 kg. Pupuk organik bertujuan memperbaiki tekstur dan struktur tanah, sekaligus memperkaya bahan organik tanah.

Selain itu, tambahkan pula pupuk anorganik yakni 100 gram TSP dan 3-5 kg kapur dolomit. Kedua pupuk ini menyediakan unsur hara makro seperti N, P, K, Ca, Mg yang sangat dibutuhkan tanaman buah.

Campur rata semua bahan pemupukan dasar tersebut dengan tanah galian lubang tanam. Biarkan terendam minimal 1 bulan agar unsur hara meresap sempurna sebelum melakukan penanaman bibit tanaman buah.

Pemupukan Susulan

Pemupukan Susulan Pertama (Usia 3 Bulan)

Pemupukan susulan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman buah selama masa pertumbuhan. Pemupukan jenis ini dilakukan secara berkala setelah tanaman berumur lebih dari 3 bulan.

Pemupukan susulan pertama dilakukan pada saat tanaman berusia 3 bulan. Pada tahap ini dianjurkan untuk memberikan pupuk NPK seimbang (16-16) dengan takaran 100 gram per tanaman, pupuk NPK seimbang mengandung unsur nitrogen, fosfor, dan kalium yang dibutuhkan tanaman pada masa pertumbuhan vegetatif. 

Pemberian NPK dan kompos pada pemupukan susulan pertama ini dilakukan dengan cara ditugal di sekitar perakaran tanaman pada jarak 10-15 cm dari batang. Pastikan pupuk kontak langsung dengan tanah agar unsur hara dapat diserap akar secara maksimal.

Pemupukan susulan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman buah selama masa pertumbuhan. Pemupukan jenis ini dilakukan secara berkala setelah tanaman berumur lebih dari 3 bulan.

Pemupukan Susulan Kedua (Usia 5 Bulan)

Pemupukan susulan kedua dilaksanakan pada saat tanaman buah berusia 5 bulan. Pada fase ini, tanaman membutuhkan tambahan unsur hara yang cukup untuk mendorong pertumbuhan cabang dan ranting secara optimal.

Oleh karena itu, pada pemupukan tahap kedua ini tetap diberikan pupuk NPK seimbang (16-16) dengan takaran 100 gram per tanaman, sama seperti sebelumnya. 

Pemberian NPK susulan kedua ini diperlukan guna memacu pertumbuhan vegetatif tanaman secara maksimal pada fase pembentukan cabang dan ranting. 

Cara aplikasi pupuk tetap sama yaitu ditugal mengelilingi perakaran tanaman pada jarak 10-15 cm dari batang. Lakukan secara merata agar seluruh perakaran mendapatkan asupan hara yang cukup.

Pemupukan Susulan Ketiga (Usia 7 Bulan)

Pemupukan susulan ketiga dilakukan saat tanaman berusia 7 bulan. Pada fase ini, tanaman buah sudah memasuki masa pembungaan hingga pembentukan buah muda.

Untuk mendukung proses tersebut, pada pemupukan tahap ketiga dianjurkan menggunakan pupuk TSP sebanyak 100 gram ditambah pupuk KCL 50 gram per tanaman. Kebutuhan unsur posfor dan kalium meningkat pada fase reproduktif ini untuk membantu perkembangan bunga, penyerbukan, hingga pembentukan buah. Pupuk TSP dan KCL mengandung dua unsur tersebut.

Aplikasikan ketiga jenis pupuk tersebut secara merata di sekitar perakaran tanaman dengan cara ditugal pada jarak 10-15 cm dari batang.

Pemupukan Tambahan (Setiap 6 Bulan)

Selain melakukan pemupukan susulan secara rutin, lakukan juga pemupukan tambahan dengan frekuensi 6 bulan sekali. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan unsur hara dan kesuburan tanah dalam jangka panjang.

Pada pemupukan tambahan, berikan kapur dolomit dengan takaran 5-10 kg. Kapur dolomit bermanfaat menetralisir pH tanah akibat penggunaan pupuk anorganik dalam jumlah besar. Menjaga pH optimal penting agar unsur hara dapat diserap tanaman secara maksimal.

Selain itu, tambahkan pula 5 liter atau 1 timba pupuk organik padat seperti campuran kotoran hewan, daun bambu kering, sekam, dan tetelan kayu. Pupuk organik padat ini memperbaiki unsur hara mikro dan kandungan bahan organik tanah.

Aplikasikan kapur dolomit dan pupuk organik padat secara merata ke seluruh area perakaran. Gunakan cangkul untuk mencampurkannya dengan tanah bagian atas sehingga tercampur sempurna.

Pemberian Pupuk Setelah 1 Tahun

Pada tahun kedua, kebutuhan unsur hara tanaman buah meningkat untuk mendukung pembentukan bunga dan buah agar makin lebat. Oleh sebab itu, setelah tanaman berusia 1 tahun, tingkatkan takaran pupuk baik organik maupun anorganik.

Kenaikan dosis pupuk susulan anorganik seperti NPK, TSP, dan KCL dapat dilakukan antara 50-100% dari rekomendasi sebelumnya. Misal jika tadinya 100 gram, bisa dinaikkan menjadi 150-200 gram per tanaman.

Demikian pula, takaran pupuk organik/kompos juga perlu ditingkatkan dari 10 kg menjadi 15-20 kg pada tahun kedua. Hal ini untuk memastikan ketersediaan unsur hara yang melimpah bagi tanaman.

Selain itu, aplikasikan juga kapur dolomit dosis 5-10 kg per 6 bulan sekali untuk menjaga pH tanah tetap netral. Dengan demikian, unsur hara pupuk dapat diserap akar secara maksimal guna mendorong pertumbuhan tanaman.

Penutup

Demikian pembahasan lengkap mengenai cara dan panduan melakukan pemupukan pada tanaman buah, pemupukan susulan, hingga pemupukan tambahan telah dijelaskan tahapannya dengan disertai rekomendasi jenis dan takaran pupuknya.

Pemupukan yang tepat dan berkala sangat penting dilakukan guna memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman buah dalam setiap fase pertumbuhannya. Hal ini untuk memastikan tanaman dapat tumbuh subur, sehat, serta berproduksi optimal setiap musimnya sehingga kita bisa menikmati buah segar melimpah hasil panen sendiri.

Selamat mencoba menerapkan panduan di atas. Amati terus perkembangan tanaman buah Anda dan sesuaikan kebutuhan pemupukannya. Semoga sukses mewujudkan pekarangan penuh dengan tanaman buah lebat berbuah!