Kelapa adalah salah satu tanaman yang sering dijumpai di Indonesia, bahkan di setiap pulaunya terdapat tanaman ini sebab iklimnya yang sesuai. Hampir setiap hari masyarakat Indonesia membutuhkan kelapa misalnya di makanan sebagai santan, vco atau virgin coconut oil yang berkhasiat sebagai obat diabetes dan jantung, minyak goreng dari kelapa, air kelapa sebagai pengganti ion atau diolah menjadi jajanan khas tradisional.
FAO atau organisasi pangan dan pertanian dunia mencatat setidaknya pada tahun 2018 Indonesia menjadi negara produsen kelapa terbesar di dunia, lalu diikuti oleh Filipina. Ini menunjukkan memang Indonesia punya peran penting sebagai penyuplai kelapa. Saat ini telah banyak jenis-jenis kelapa yang berkembang di Indonesia. Kelapa memiliki waktu yang cukup lama untuk menghasilkan buahnya yaitu pada umur 6-8 tahun. Kelapa juga membutuhkan pupuk yang cukup banyak namun perawatannya tidak terlalu sulit.
Data dan fakta di atas adalah alasan terbesar Indonesia harus lebih jauh mengembangkan produk turunan yang bisa dihasilkan dari tanaman kelapa. Di sektor pertanian, kelapa bisa menjadi salah satu opsi sebagai penunjang produktifitas dalam membudidayakan tanaman. Berikut beberapa fungsi kelapa pada sektor pertanian:
1. Kelapa Sebagai Pembenah Tanah
Tanah tersubur di dunia atau biasa disebut dengan nama Terra Preta yang berasal dari hutan amazon, mengandung beberapa komposisi penyusunnya. Salah satunya yaitu sisa pembakaran dari tanaman. Sisa pembakaran dari tanaman biasa kita sebut sebagai arang atau dalam bahasa ilmiahnya yaitu Biochar.
Biochar adalah sisa pembakaran berwarna hitam pekat dari bagian dari tumbuhan yang bisa bertahan selama pembakaran terjadi sebelum menjadi abu. Salah satu bahan dari beberapa bahan dasar arang ialah batok kelapa. Arang batok kelapa memiliki banyak manfaat bagi tanaman di dalam tanah, misalnya memiliki kemampuan menyerap air lebih banyak, menambah jumlah karbon organik, menurunkan atau menetralkan pH tanah, memperbaiki struktur tanah serta meningkatkan unsur N dalam tanah bagi tanaman. Jika ingin diaplikasikan ke tanah, arang terlebih dahulu sebaiknya dihaluskan sehingga menjadi butiran yang lebih kecil. Kemudian campurkan arang yang telah dihaluskan ke dalam tanah ditambah dengan kompos dan pupuk kandang.
2. Sabut Kelapa Sebagai Media Tanam
Kelapa juga dapat menjadi sebagai media tanam, misalnya menjadi media tanam pada teknik hidroponik. Pada saat penyemaian sistem hidroponik, sabut kelapa dapat menjadi opsi pilihan media tanam bagi bibit tanaman yang dibudidayakan. Sabut kelapa dipercaya dapat menyerap air serta menjadikan akar tanaman menjadi lebih sehat. Media tanam dari sabut kelapa ini telah banyak dijual di toko-toko pertanian dengan harga yang terjangkau.
3. Air Kelapa Sebagai Zat Pengatur Tumbuh Tanaman
Kelapa memiliki air didalamnya yang mengandung Zat Pengatur Tumbuh yang berguna bagi tanaman yaitu Sitokinin. Zat sitokinin berfungsi sebagai penunjang pertumbuhan tanaman muda atau tunas, menunda pengguguran daun, bunga dan buah serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap beberapa penyakit. sebelum diaplikasikan ke tanaman, air kelapa terlebih dahulu difermentasi agar zat pengatur tumbuh yang terkandung didalamnya dapat tersedia bagi tanaman
4. Ampas Kelapa Sebagai Pupuk Bagi Tanaman
Tanaman membutuhkan unsur hara dalam proses peertumbuhannya. Unsur hara dapat diperoleh dari bahan organik, misalnya ampas kelapa. Ampas kelapa mengandung unsur nitrogen walaupun tidak cukup banyak, ampas dari parutan kelapa ini dapat menjadi kompos jika diolah dengan tepat. Caranya cukup sederhana, siapkan ampas kelapa, gula pasir 2 sdm dan EM4 pertanian sebanyak 2 tutup botol. Campurkan semua bahan kedalam satu wadah lalu tutup rapat, diamkan hingga 2-3 minggu. Setelah 2-3 minggu, kompos ampas kelapa dapat dipanen lalu langsung ditaburkan ke tanah.