Kebun

10 Tanaman Obat Yang Harus Di tanam disekitar Rumah

Banyak tanaman berkhasiat obat yang sebenarnya tumbuh di sekitar kita, namun kita kadang lupa atau bahkan tidak menyadari manfaatnya.

57

Banyak tanaman berkhasiat obat yang sebenarnya tumbuh di sekitar kita, namun kita kadang lupa atau bahkan tidak menyadari manfaatnya. Di pekarangan rumah saja ada banyak opsi tanaman obat keluarga (toga) yang sangat berkhasiat menyembuhkan penyakit, mulai dari ringan sampai berat.  

Menanam tanaman obat sendiri di rumah ternyata solusi cerdas menghemat pengeluaran berobat mahal ke dokter atau rumah sakit. Karena kapanpun sakit, obatnya ada di depan mata dan tinggal petik daunnya. Berikut 10 rekomendasi tanaman obat wajib ditanam di pekarangan rumah beserta khasiat menakjubkan yang bisa dipetik untuk menjaga kesehatan keluarga.

1. Kunyit

 Kunyit adalah tanaman rempah yang hampir pasti ada di dapur rumah tangga Indonesia, baik sebagai bumbu masakan maupun jamu tradisional. Tidak banyak yang menyadari bahwa kunyit juga sangat berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit.

Kunyit mengandung senyawa aktif curcumin yang berfungsi layaknya antibiotik alami, bahkan lebih ampuh ketimbang obat-obatan kimia. Curcumin mampu melawan kuman penyebab infeksi dan peradangan dalam tubuh. Selain sebagai antibiotik alami, rimpang kunyit juga bermanfaat untuk melancarkan pencernaan, mencegah sembelit, hingga melancarkan datangnya haid bagi wanita.

Cara menanam kunyit cukup mudah, bisa ditanam di pot/polybag agar mudah dipindahkan sewaktu-waktu. Dengan menanam kunyit dekat rumah, Anda bisa kapan saja memetik rimpang atau daun kunyit segar untuk diolah menjadi jamu pelancar haid maupun kuatkan daya tahan tubuh.

2. Jahe 

Jahe adalah salah satu tanaman rempah penghangat tubuh paling ampuh. Rimpang jahe mengandung minyak atsiri dan senyawa gingerol yang bisa memberikan sensasi hangat, menghilangkan rasa nyeri, serta meningkatkan peredaran darah.

Oleh karena itu, jahe sangat bagus dikonsumsi saat tubuh sedang kedinginan atau baru kehujanan agar terhindar flu dan masuk angin. Secangkir teh jahe hangat juga obat mujarab untuk meredakan batuk, nyeri tenggorokan, sakit kepala, pegal linu, hingga nyeri haid bagi wanita.

Menanam jahe tak ubahnya seperti menanam kunyit. Ditanam dalam pot dan diletakkan di tempat ternaungi agar rimpangnya tumbuh besar. Dengan berkebun mini jahe di rumah, Anda tak perlu repot keluar rumah dan mengeluarkan uang lebih banyak saat masuk angin atau flu, cukup petik daun jahe dan seduh air panas, sudah jadi obat tradisional paling manjur.

3. Rimpang

Selain sebagai bumbu masakan, ternyata berbagai jenis rimpang juga menyimpan khasiat luar biasa sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan penyakit berbahaya.

Beberapa contoh rimpang berkhasiat obat di antaranya temulawak, laos/lengkuas, kencur, temu ireng, hingga kunyit sendiri. Rimpang-rimpang ini mengandung senyawa aktif dan minyak atsiri yang bermanfaat mengatasi penyakit infeksi seperti tifus, batuk pilek, influenza, hingga infeksi saluran pernapasan lainnya.

Selain itu, rimpang juga baik untuk menurunkan kolesterol jahat, mencegah penyakit jantung dan stroke dengan mengontrol tekanan darah tinggi atau hipertensi. Jadi tunggu apalagi, segera tanam apotek hidup mini dari beragam jenis rimpang obat di halaman rumah Anda.

4. Jeruk Nipis

Jeruk nipis adalah tanaman keras yang hampir seluruh bagiannya bermanfaat sebagai obat tradisional. Dari buah, daun, bunga, hingga kulit batang menyimpan banyak sekali khasiat kesehatan luar biasa.

Jeruk nipis kaya akan vitamin C dan antioksidan yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Sangat bagus dikonsumsi untuk mencegah dan mengobati flu, batuk pilek, demam, hingga infeksi saluran pernapasan lainnya. Buah dan air perasan jeruk nipis juga obat mujarab untuk mengatasi maag, mual, muntah, jerawat dan masalah kulit lainnya, serta melancarkan datangnya haid bagi wanita.

Menanam pohon jeruk nipis sangat mudah karena tahan berbagai kondisi lingkungan. Apalagi jika ditanam di pot, bisa diletakkan di mana saja dekat rumah agar selalu ada stok obat alami andalan. 

5. Seledri

 Seledri sering diremehkan keberadaannya, padahal tanaman sayuran ini luar biasa kaya manfaatnya untuk menjaga kesehatan tubuh. Seledri mengandung beragam vitamin, mineral, antioksidan hingga sedikit minyak atsiri.

Konsumsi seledri terbukti sangat baik untuk mencegah dan mengobati masalah pencernaan seperti kembung, mual, hingga sembelit. Seledri juga aman dan bagus dikonsumsi ibu hamil karena bisa mencegah anemia dengan kandungan zat besi yang tinggi.

Selain itu, rutin mengonsumsi seledri juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang berisiko stroke. Serta mencegah kerapuhan tulang atau osteoporosis karena mengandung mineral penting seperti kalsium dan silika.

Menanam seledri cukup mudah di pot kecil dan diletakkan di dekat dapur agar sewaktu-waktu bisa panen daunnya untuk campuran sayur, sup, atau dijadikan teh herbal sehat penambah vitalitas.

6. Perei 

Perei adalah jenis tanaman obat yang sangat bermanfaat untuk kesehatan ibu dan bayi. Daun perei mengandung senyawa galaktagog yang dapat merangsang produksi ASI, sehingga sangat bagus dikonsumsi ibu menyusui.

Tak hanya itu, air rebusan daun perei yang dicampur sedikit gula aren ternyata juga berkhasiat sebagai obat pencahar alami yang aman untuk bayi. Cara kerjanya memperlancar fungsi usus halus dan mempermudah buang air besar (BAB) bagi bayi agar terbebas dari sembelit.

Menanam tanaman perei cukup mudah di pot kecil diletakkan di dekat dapur atau kamar bayi agar dedaunannya selalu tersedia saat sang buah hati rewel atau buang air besar susah. Dijamin rumah tangga dengan balita wajib menanam tanaman ajaib ini!

7. Kumis Kucing 

 Berikut perluasan 4 paragraf terkait manfaat kumis kucing untuk kesehatan saluran kemih dan batu ginjal:

Salah satu manfaat kumis kucing yang paling terkenal adalah untuk menjaga kesehatan saluran kemih dan ginjal. Kandungan senyawa aktif pada daun dan batang tanaman ini terbukti efektif mencegah, meringankan gejala, hingga mengobati penyakit saluran kemih secara tradisional.  

Senyawa flavonoid, saponin, dan mineral pada kumis kucing bersifat diuretik alami yaitu mampu meningkatkan produksi urin. Dengan peningkatan volume urin ini, kandung kemih jadi lebih sering dibersihkan dari bakteri, kuman, dan toksin sehingga tidak terjadi infeksi. Selain mencegah infeksi saluran kemih, mengonsumsi kumis kucing juga dilaporkan mampu meringankan nyeri buang air kecil yang dirasakan penderita batu ginjal.  

Efek diuretik kumis kucing juga baik untuk mencegah batu ginjal terbentuk dengan cara meningkatkan volume urin sehingga zat-zat yang mengkristal menjadi batu tidak sempat mengendap di ginjal. Apabila batu sudah terlanjur terbentuk, rutin minum kumis kucing dapat membantu melarutkan dan melancarkan keluarnya batu melalui saluran kemih secara alami tanpa operasi.

Selain dikonsumsi dalam bentuk teh, daun segar kumis kucing juga bisa dijadikan campuran jus untuk menjaga kesehatan ginjal dan saluran kemih. Perlu diingat bahwa kumis kucing hanya meringankan gejala, bukan menyembuhkan secara total. Harus tetap dikonsultasikan ke dokter jika gejala memburuk.

8. Sirih

Selain untuk menyegarkan napas, rupanya daun sirih juga bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit. Mulai dari penyakit ringan hingga berat seperti batuk, sakit kepala, rematik hingga kanker. Tak heran tanaman merambat ini sering disebut sebagai betadine-nya orang zaman dahulu.

Manfaat tanaman sirih ini tak lepas dari senyawa-senyawa aktif yang terkandung di dalamnya seperti minyak atsiri, tanin, flavonoid, hingga saponin. Senyawa bioaktif tersebutlah yang memberikan efek farmakologis dari daun sirih misalnya sebagai analgesik alami untuk meredakan rasa sakit dan peradangan, antimikroba yang membunuh kuman penyakit, hingga antitumor yang mencegah dan menghambat pertumbuhan sel kanker.

Beberapa penyakit yang diduga bisa diobati dengan mengonsumsi daun sirih di antaranya sariawan, demam, rematik, keputihan, batuk rejan hingga asma. Kini sirih tak lagi dianggap sebelah mata, buktinya banyak produk herbal terstandar yang menjadikan daun sirih sebagai bahan utama.

9. Mengkudu

Mengkudu, atau noni (Morinda citrifolia), adalah tanaman yang dikenal memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Salah satu keunggulan utamanya adalah sebagai sumber antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Senyawa-senyawa seperti xeronine, scopoletin, dan flavonoid yang terdapat dalam mengkudu dapat mendukung kesehatan sel dan melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor eksternal.

Selain sebagai antioksidan, mengkudu juga telah dikaitkan dengan sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengkudu dapat membantu menurunkan tekanan darah, sehingga memiliki potensi manfaat bagi individu dengan masalah hipertensi. Selain itu, ekstrak mengkudu juga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi dan penyakit.

Meskipun terdapat klaim kesehatan yang positif terkait dengan mengkudu, penting untuk diingat bahwa penggunaan tanaman ini sebaiknya didiskusikan dengan profesional kesehatan. Kendati ada bukti ilmiah yang mendukung beberapa manfaat, tidak semua klaim telah sepenuhnya teruji secara klinis. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi dapat membantu memahami apakah mengkudu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan individu.

10. Sambiloto

Sambiloto, atau Andrographis paniculata, adalah tanaman herbal yang memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang telah diakui dalam berbagai sistem pengobatan tradisional di Asia. Salah satu manfaat utamanya adalah kemampuannya dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sambiloto mengandung senyawa-senyawa yang dapat merangsang produksi sel-sel imun, membantu tubuh melawan infeksi, dan meningkatkan respons kekebalan secara keseluruhan. Selain itu, sambiloto juga dikenal memiliki sifat antibakteri dan antivirus, menjadikannya pilihan yang populer dalam pengobatan infeksi saluran pernapasan dan penyakit menular lainnya.

Tanaman sambiloto juga telah dikaji karena sifat antiinflamasinya. Kemampuannya meredakan peradangan dapat membantu individu yang mengalami kondisi inflamasi seperti arthritis atau masalah pernapasan. Sambiloto sering digunakan untuk mengurangi gejala flu dan dingin, dengan beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini dapat memperpendek durasi dan mengurangi intensitas gejala penyakit pernapasan, seperti pilek.

Sambiloto memiliki efek antipiretik yang dapat membantu menurunkan demam, menjadikannya pilihan yang diandalkan untuk meredakan gejala demam pada penyakit seperti influenza. Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa sambiloto dapat memberikan dukungan positif terhadap kesehatan hati, melindungi organ ini dari kerusakan dan meningkatkan fungsi hati secara keseluruhan. Meskipun memiliki manfaat yang menjanjikan, sebaiknya konsultasikan penggunaan sambiloto dengan profesional kesehatan sebelum mengintegrasikannya ke dalam rutinitas pengobatan atau suplemen harian Anda.

Dengan menanam beragam tanaman obat alami di sekitar rumah, Anda bisa lebih mudah mengakses pengobatan herbal murah meriah kapanpun diperlukan.