Bertani

Cara Gampang Membuat Nitrobacter

Unsur nitrogen memegang peranan yang sangat vital dalam proses pertumbuhan tanaman.

53

Unsur nitrogen memegang peranan yang sangat vital dalam proses pertumbuhan tanaman. Tanaman membutuhkan nitrogen dalam jumlah yang substansial, terutama selama fase vegetatif, untuk membentuk klorofil dalam daun serta untuk sintesis asam amino dan protein yang menjadi kunci pertumbuhan. Meskipun atmosfer bumi kaya akan nitrogen, sekitar 78% dari komposisi udara adalah nitrogen, tanaman tidak dapat mengambil langsung nitrogen dalam bentuk gas N2 yang dominan di atmosfer.

Keterbatasan ketersediaan nitrogen di tanah terjadi karena tanaman memerlukan nitrogen dalam bentuk nitrat atau amonium. Inilah titik pentingnya peran bakteri Nitrobacter dalam mengoksidasi nitrogen anorganik dari pupuk dan bahan organik menjadi bentuk nitrat yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Dengan kata lain, Nitrobacter memfasilitasi proses nitrifikasi yang membantu tanaman mengakses sumber nitrogen yang sangat dibutuhkan.

Aplikasi Nitrobacter terbukti memberikan dampak positif pada pertumbuhan tanaman. Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan Nitrobacter dapat meningkatkan kandungan klorofil daun hingga 41%, mengurangi risiko defisiensi nitrogen, dan secara signifikan meningkatkan produksi buah dan sayuran. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Nitrobacter memainkan peran kunci dalam meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman secara optimal.

Selain tersedia di pasaran pertanian, pupuk hayati Nitrobacter sebenarnya dapat dengan mudah dibuat sendiri di rumah. Artikel ini menyajikan panduan lengkap tentang cara membuat Nitrobacter, mulai dari persiapan bahan-bahan yang dibutuhkan hingga tips agar Nitrobacter buatan sendiri memiliki kualitas yang baik. Berikut langkah-langkahnya :

Bahan dan Alat yang Dibutuhkan

Berikut ini adalah bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membuat pupuk hayati Nitrobacter:

1. Tanah subur 
  - 10 sendok makan tanah yang diambil dari bawah kandang ayam atau di bawah pohon bambu
  - Kedalaman pengambilan 5-10 cm
  - Tanah tidak berbau, gembur, dan lembab

2. Nutrisi tambahan
  - 5 sendok makan gula pasir  
  - 1 sendok makan pupuk urea
3. 1 liter air bersih

4. Wadah
  - Botol plastik dengan kapasitas 1,5 liter
  
Tanah subur dari bawah kandang ayam atau pohon bambu mengandung banyak mikroorganisme penting termasuk bakteri Nitrobacter. Gula pasir dan urea ditambahkan sebagai nutrisi tambahan agar bakteri dapat berkembang biak. Air bersih digunakan sebagai media hidup bakteri, sedangkan botol sebagai wadah fermentasi. Pastikan menggunakan bahan dan alat sesuai takaran agar Nitrobacter yang dihasilkan berkualitas tinggi.

Langkah-langkah pembuatan pupuk Nitrobacter

1. Siapkan larutan nutrisi

- Campurkan 5 sendok makan gula pasir dan 1 sendok makan pupuk urea ke dalam 1 liter air. Gula pasir berfungsi sebagai sumber karbon organik dan energi bagi bakteri, sementara urea sebagai sumber nitrogen.

- Aduk campuran hingga gula dan urea benar-benar larut tanpa meninggalkan endapan. Proses pengadukan dan pelarutan yang sempurna ini penting agar nutrisi terdistribusi merata.

2. Masukkan tanah subur

- Tambahkan 10 sendok makan tanah subur yang diambil dari bawah kandang ayam atau pohon bambu. Pastikan tanah subur, tidak berbau, gembur, dan lembab.

- Aduk kembali hingga tanah tercampur rata dengan larutan nutrisi dan tidak menggumpal. Tanah ini sebagai inang bakteri Nitrobacter alami.

3. Pindahkan ke wadah

- Tuang seluruh campuran tadi ke dalam botol plastik 1,5 liter. Pastikan botol bersih dan kedap udara.

- Tutup botol rapat-rapat agar proses fermentasi bakteri berjalan optimal.

4. Lakukan fermentasi

- Simpan botol yang berisi campuran bahan-bahan tadi di tempat yang gelap selama 7-10 hari. Hindari paparan sinar matahari langsung.

- Selama masa fermentasi, koloni bakteri Nitrobacter akan tumbuh subur. Proses ini dapat lebih optimal jika botol ditutupi kain hitam.

5. Aerasi

- Pasang aerator akuarium pada larutan dan biarkan berjalan selama 3 hari (3x24 jam).

- Aerasi bertujuan mensuplai oksigen agar pertumbuhan bakteri Nitrobacter menjadi lebih cepat.

- Setelah proses aerasi, diamkan 4 hari agar bakteri stabil sebelum diaplikasikan.

Proses pembuatan pupuk Nitrobacter diawali dengan melarutkan gula pasir sebanyak 5 sendok makan dan pupuk urea 1 sendok makan ke dalam 1 liter air bersih. Gula pasir akan digunakan oleh bakteri Nitrobacter sebagai sumber energi untuk berkembang biak. Urea berfungsi menyediakan unsur nitrogen yang dibutuhkan untuk sintesis protein sel bakteri. Kedua bahan larutan nutrisi tersebut diaduk selama 10 menit agar benar-benar terlarut sempurna.

Cara Menggunakan Pupuk Nitrobacter untuk Tanaman

Pupuk Nitrobacter dapat diaplikasikan dengan dua metode. Pertama, dengan cara disemprotkan ke daun-daun tanaman, sehingga bakteri dapat berkontribusi langsung pada permukaan daun dalam menyediakan unsur hara nitrogen. Gunakan dosis 10 ml pupuk Nitrobacter dicampur dengan 1 liter air, lalu semprotkan secara merata pada permukaan daun tanaman.

Cara kedua, pupuk Nitrobacter dapat disiramkan ke tanah dan area perakaran tanaman. Dengan dosis 20 ml pupuk untuk setiap 1 liter air, siramkan ke areal perakaran tanaman secara menyeluruh. Dosis dicampur 1 liter air tersebut cukup untuk per meter persegi luas tanah.

Kedua metode aplikasi tersebut dapat digunakan secara bergantian 2 minggu sekali untuk memaksimalkan manfaat Nitrobacter bagi tanaman. Pastikan melakukan aplikasi secara rutin agar tanaman mendapat pasokan nitrogen yang cukup dan terus berproduksi optimal.

Pertanyaan Seputar Pupuk Nitrobacter untuk Tanaman

1. Apa peran unsur nitrogen dalam pertumbuhan tanaman?
  - Unsur nitrogen sangat penting dalam membentuk klorofil daun, asam amino, dan protein yang esensial bagi pertumbuhan tanaman, terutama selama fase vegetatif.

2. Mengapa ketersediaan nitrogen di tanah terbatas meskipun atmosfer bumi kaya akan nitrogen?
  - Meskipun 78% atmosfer bumi mengandung nitrogen, tanaman tidak dapat mengambil langsung gas nitrogen (N2) yang dominan di atmosfer. Mereka memerlukan nitrogen dalam bentuk nitrat atau amonium.

3. Apa peran utama Nitrobacter dalam siklus nitrogen tanah?
  - Nitrobacter memainkan peran penting dalam mengoksidasi nitrogen anorganik menjadi bentuk nitrat yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Ini memfasilitasi proses nitrifikasi yang membantu tanaman mengakses sumber nitrogen yang dibutuhkan.

4. Bagaimana aplikasi Nitrobacter dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman?
  - Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Nitrobacter dapat meningkatkan kandungan klorofil daun hingga 41%, mengurangi risiko defisiensi nitrogen, dan secara signifikan meningkatkan produksi buah dan sayuran.

5. Apakah Nitrobacter dapat dibuat sendiri di rumah?
  - Ya, pupuk hayati Nitrobacter dapat dibuat sendiri di rumah dengan menggunakan bahan seperti tanah subur, gula pasir, pupuk urea, dan air bersih. Artikel ini menyajikan panduan lengkapnya.

6. Apa bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membuat pupuk Nitrobacter?
  - Bahan-bahan yang dibutuhkan termasuk tanah subur (dari bawah kandang ayam atau pohon bambu), gula pasir, pupuk urea, dan air bersih. Alat yang dibutuhkan antara lain botol plastik berkapasitas 1,5 liter.

7. Bagaimana langkah-langkah pembuatan pupuk Nitrobacter di rumah?
  - Langkah-langkahnya melibatkan persiapan larutan nutrisi, penambahan tanah subur, penempatan dalam wadah, dan proses fermentasi selama 7-10 hari. Aerasi dengan menggunakan aerator juga dapat meningkatkan kualitas Nitrobacter.

8. Bagaimana cara mengaplikasikan pupuk Nitrobacter pada tanaman?
  - Pupuk Nitrobacter dapat diaplikasikan dengan cara disemprotkan ke daun tanaman atau disiramkan ke tanah di sekitar area perakaran. Dosis yang tepat perlu diperhatikan untuk hasil yang optimal.

9. Berapa lama interval aplikasi pupuk Nitrobacter?
  - Aplikasi pupuk Nitrobacter dapat dilakukan secara bergantian 2 minggu sekali untuk memastikan pasokan nitrogen yang berkelanjutan bagi tanaman.

10. Dapatkah pupuk Nitrobacter digunakan untuk semua jenis tanaman?
   - Ya, pupuk Nitrobacter dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman, termasuk buah dan sayuran. Namun, dosis yang diberikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik tanaman tersebut.