Bertani

15 Jenis Tanaman Cepat Panen dan Mahal

Cepat panen dan mahal saat dijual, tanaman sayuran ini mudah dibudidayakan di rumah, membuka peluang besar untuk mendapatkan keuntungan.

43

Cepat panen dan mahal saat dijual, tanaman sayuran ini mudah dibudidayakan di rumah, membuka peluang besar untuk mendapatkan keuntungan. Sayuran memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan keluarga, sehingga menanamnya di rumah tidak hanya lebih hemat tetapi juga menjamin kualitas yang baik.

Jika Anda memiliki taman belakang rumah, menanam 15 jenis tanaman sayuran berikut dapat menjadi langkah cerdas untuk segera mendapatkan keuntungan. Berikut adalah daftar 15 jenis tanaman cepat panen dan bernilai tinggi yang dapat ditanam di pekarangan rumah:

1. Wortel 

Wortel merupakan tanaman sayuran yang sangat mudah dibudidayakan. Ia hanya memerlukan perawatan minimal untuk dapat tumbuh dengan baik. Bahkan, wortel sudah dapat dipanen dalam waktu singkat, yaitu sekitar 30 hari sejak benih ditanam.

Salah satu keunggulan menanam wortel adalah cara perawatannya yang mudah dan sederhana. Tidak diperlukan perhatian intensif ataupun penanganan khusus agar wortel dapat tumbuh dengan maksimal. Cukup disiram secara teratur, wortel sudah dapat berkembang pesat.

Selain itu, wortel juga fleksibel dalam hal media tanamnya. Ia dapat ditanam baik di dalam pot/wadah, maupun langsung di tanah. Jika ditanam dalam pot, gunakan pot yang cukup dalam sehingga akar wortel dapat tumbuh dengan leluasa ke bawah. Sementara jika ditanam di tanah langsung, pastikan kondisi tanah gembur dan kaya akan unsur hara.

Dengan sifatnya yang mudah beradaptasi itu, wortel sangat cocok dijadikan tanaman perdana bagi pemula yang baru belajar berkebun. Perawatan simpel, media tanam fleksibel, dan masa panen singkat menjadi faktor yang menguntungkan dari menanam wortel. Tentu saja manfaat wortel bagi kesehatan juga tidak perlu diragukan lagi.

2. Kembang Kol

Kembang kol merupakan salah satu jenis sayuran yang cukup populer. Ia dikenal memiliki masa panen yang singkat, yaitu hanya sekitar 55-60 hari sejak benih ditanam. Ini adalah masa yang relatif cepat, terutama jika dibandingkan dengan beberapa tanaman sayuran lainnya.

Kembang kol juga tidak terlalu sulit untuk dibudidayakan. Ia tumbuh dengan baik pada berbagai jenis tanah. Perawatan yang dibutuhkan pun cukup sederhana, seperti penyiraman dan pemupukan secara rutin. Setelah sekitar dua bulan, petani sudah dapat memanen hasilnya.

Selain masa panennya yang singkat, kembang kol juga menyimpan beragam khasiat. Ia kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa contoh kandungannya adalah vitamin C, kalsium, serat, dan folat. Komposisi tersebut membantu mencegah masa panen pada orang dewasa.

Mengkonsumsi kembang kol secara rutin dikaitkan dengan risiko gangguan kesehatan yang lebih rendah, seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Oleh karenanya, menjadikan kembang kol sebagai menu sayur tetap dalam diet sehari-hari sungguh direkomendasikan.

3. Selada

Selada merupakan salah satu jenis sayuran daun yang populer dikonsumsi. Selada dikenal kaya akan berbagai nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin, mineral, antioksidan, dan serat. Kandungan tersebut bermanfaat untuk mendukung kesehatan dan menurunkan risiko penyakit.

Cara budidaya selada cukup mudah dilakukan. Petani bisa menanamnya secara konvensional di lahan terbuka maupun secara hidroponik. Pada budidaya konvensional, selada ditanam di bedengan tanah dengan tambahan pupuk kompos atau kandang. Sementara pada hidroponik, akar selada direndam dalam larutan nutrisi.

Baik ditanam secara konvensional maupun hidroponik, selada hanya memerlukan waktu sekitar 30 hari sebelum siap dipanen. Masa panen yang singkat ini menjadi keunggulan selada dibandingkan sayuran daun lain. Petani juga bisa melakukan pemanenan bertahap daun demi daun untuk mendapatkan hasil maksimal.

4. Kangkung

Kangkung merupakan tanaman sayur yang populer di Indonesia. Keunggulan utama dari kangkung adalah kemampuannya untuk tumbuh di hampir sepanjang musim, baik musim hujan maupun kemarau. Kangkung juga tidak terlalu membutuhkan perawatan khusus saat pertumbuhannya.

Cara menanam kangkung cukup mudah, cukup semai bijinya di area terbuka yang lembab dan banyak mendapat sinar matahari. Setelah 3 minggu penyemaian, petani sudah bisa mulai memanen daun kangkung. Tidak sampai sebulan, kangkung sudah bisa dipanen hasilnya.

Selain tumbuh cepat, satu tanaman kangkung juga bisa dipanen secara bertahap hingga 5-6 kali tanpa harus menanam ulang. Masa panen yang singkat ditambah daya tahan cuaca ektrim inilah yang membuat kangkung sangat cocok dan menguntungkan untuk dibudidayakan sepanjang tahun.

Baik petani pemula maupun yang sudah profesional dapat dengan mudah menanam kangkung. Tingkat keberhasilan panen kangkung juga cukup tinggi karena perawatannya sederhana namun kaya manfaat bagi tubuh.

5. Brokoli

Brokoli merupakan salah satu jenis sayuran yang cukup diminati di pasaran. Harga jual brokoli tergolong tinggi dibandingkan beberapa sayuran lainnya. Tingginya permintaan ini didorong oleh banyaknya manfaat brokoli bagi kesehatan.

Walaupun memiliki nilai ekonomis baik, cara budidaya brokoli sebenarnya cukup sederhana. Petani cukup menyemaikan benih brokoli di lahan terbuka yang subur dan banyak mendapat sinar matahari. Perawatan rutin berupa penyiraman dan pemupukan juga tetap diperlukan agar pertumbuhannya maksimal.

Setelah 55-100 hari masa tanam, brokoli sudah bisa dipanen. Umumnya bagian yang diambil adalah kepala bunga berwarna hijau tua yang masih kompak. Masa panen ini lebih lama sedikit dibanding beberapa jenis sayuran, tetapi diimbangi oleh harga jualnya yang menggiurkan di pasaran.

6. Bayam

Bayam merupakan salah satu jenis sayuran daun yang paling populer. Ia menjadi primadona penghias hidangan di banyak restoran dan kafe, terutama toko kopi. Selain rasanya yang enak, tekstur lembut daun bayam juga membuat penampilan hidangan semakin menarik.

Kepopuleran bayam tak lepas dari kemudahannya untuk dibudidayakan. Petani cukup menyemai bijinya di lahan terbuka dengan sinar matahari dan kelembaban cukup. Perawatan sederhana berupa penyiraman rutin sudah cukup membuat bayam tumbuh subur.

Hanya dalam waktu 3-4 minggu, bayam sudah bisa mulai dipanen daunnya. Panen bahkan bisa dilakukan bertahap, dengan memangkas daun bagian luar tanpa harus mencabut seluruh tanaman. Kemudahan budidaya dan panen inilah yang membuat bayam tetap menjadi primadona.

7. Bawang Putih

Bawang putih merupakan komoditas pertanian unggulan yang banyak dibutuhkan sebagai bahan masakan. Keunggulan bawang putih adalah kemampuannya untuk dibudidayakan dengan mudah, bahkan di pekarangan rumah sekalipun.

Cara menanam bawang putih cukup sederhana, cukup semai umbi bawang putih asal di lahan yang gembur dan mendapat sinar matahari cukup. Selama masa pertumbuhan juga tidak dibutuhkan perawatan yang rumit. Cukup disiram agar kelembapan tanah terjaga.

Setelah 90-120 hari masa tanam, petani sudah bisa memanen hasil umbi bawang putih. Biasanya semakin lama masa tanam, ukuran dan bobot umbi bawang putih yang dihasilkan semakin besar dan berat. Mudahnya budidaya menjadikan bawang putih sangat cocok ditanam sendiri.

8. Daun Bawang

Daun bawang adalah salah satu tanaman sayuran yang paling serbaguna penggunaannya di dapur. Hampir setiap masakan menggunakan irisan daun bawang sebagai penyedap atau pemanis. Kandungan nutrisi serta aroma khasnya membuat daun bawang cocok berpadu dengan beragam hidangan.

Selain serbaguna, daun bawang juga cukup mudah untuk dibudidayakan. Petani cukup menanam bibit daun bawang di area terbuka yang subur dan lembab. Perawatannya pun tidak rumit, cukup disiram secara rutin selama masa pertumbuhan.

Setelah 2-5 bulan sejak penanaman bibit, daun bawang sudah bisa dipanen. Cara memanennya pun praktis, cukup dipotong bagian batang beserta daunnya. Panen bisa dilakukan secara bertahap berulang kali dari satu tanaman. Mudah dibudidayakan dan serbaguna, tak heran bila daun bawang laris dipasaran.

9. Kenikir

Kenikir merupakan tanaman berkhasiat obat yang sudah lama dikenal masyarakat. Beragam manfaat kenikir bagi kesehatan juga telah dibuktikan secara ilmiah, mulai dari mengatasi demam, batuk, hingga menurunkan kolesterol.

Cara menanam kenikir cukup mudah untuk dilakukan sendiri di rumah. Kenikir mampu tumbuh dengan baik bahkan hanya dengan menggunakan pot sebagai media tanam. Ukuran pot juga tidak harus besar, cukup gunakan pot mini agar mudah dipindahkan.

Perawatan kenikir di pot juga terbilang cukup praktis. Cukup letakkan di area yang terkena cahaya matahari pagi dan siram secara teratur agar media tanam lembab. Tanaman akan tumbuh rimbun dan dapat dipanen daunnya dalam waktu sekitar 2 bulan.

Mudah dibudidayakan dan bermanfaat untuk kesehatan, menanam kenikir di pot mini bisa menjadi pilihan yang tepat. Aroma segar daun kenikir juga akan membuat ruangan menjadi lebih rindang dan nyaman.

10. Mentimun

Mentimun merupakan salah satu sayuran favorit untuk dijadikan toping beragam masakan. Tekstur renyah dan rasa segar dari mentimun sangat cocok menjadi pelengkap makanan. Tak heran penggunaannya begitu beragam, dari lalapan, salad, hingga jus.

Keunggulan lain mentimun adalah daya adaptasi tanaman yang baik di berbagai musim. Ia mampu tumbuh sepanjang tahun asalkan mendapatkan sinar matahari dan air yang cukup. Perawatan pun tidak sulit, cukup rutin disiram dan dipupuk.

Hanya dalam waktu 3-4 minggu saja, petani sudah bisa memanen buah mentimun. Umur panen yang singkat ini memungkinkan panen berkali-kali dalam satu musim tanam. Mentimun pun tak membutuhkan lahan yang luas untuk menghasilkan buah lebat.

Kemudahan budidaya dan masa panen singkat menjadikan mentimun sayuran unggulan yang cocok dikembangkan. Hasil panen mentimun selalu laku terjual karena dibutuhkan sebagai pelengkap aneka masakan sehari-hari.

11. Pare

Pare merupakan tanaman sayuran yang cukup populer di Indonesia meskipun rasanya terkenal pahit. Selain rasanya, tekstur daging buah pare juga tergolong keras dan berserat. Namun justru kekhasannya itulah yang menjadikan pare digemari.

Keunggulan pare lainnya adalah masa panennya yang tergolong cepat. Hanya dalam waktu sekitar 2 bulan, petani sudah bisa memetik hasil buah pare. Selain itu, pare juga mudah dibudidayakan bahkan hanya dengan pot sebagai media tanam.

Cara menanam pare cukup mudah. Benih pare disemai di pot berisi campuran tanah, kompos, dan sekam. Letakkan pot di tempat yang terkena sinar matahari pagi serta siram secara teratur. Dalam waktu singkat, tanaman akan tumbuh baik.

Mudah dibudidayakan dan berproduksi cepat membuat pare cocok ditanam sendiri di rumah, baik untuk dikonsumsi atau dijual kembali. Rasa dan aroma khasnya dapat menambah variasi masakan.

12. Tomat

Tomat merupakan komoditas pertanian unggulan dengan peluang pasar yang sangat besar. Hal ini karena tomat dibutuhkan sebagai bahan atau pelengkap hampir di semua jenis masakan, mulai dari masakan rumahan, restoran, hingga hotel berbintang.

Prospek bisnis tomat terbilang menjanjikan mengingat permintaan yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Apalagi cara budidayanya pun cukup sederhana dan hasil panen bisa diperoleh dalam waktu sekitar 90 hari. Artinya, dalam satu tahun petani bisa menanam tomat hingga 3-4 kali masa tanam.

Setelah panen, tomat juga tahan disimpan dalam jangka waktu tertentu sebelum dipasarkan. Petani bisa menjualnya langsung ke pasar tradisional atau memasoknya ke jaringan ritel modern. Dengan demikian, peluang keuntungan dari berbisnis tomat cukup terbuka lebar.

13. Cabe

Cabe merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan. Cabe dapat tumbuh subur walaupun hanya ditanam di pekarangan sekitar rumah saja. Tidak membutuhkan lahan pertanian yang luas untuk bisa menghasilkan buah cabe yang lebat.

Cara menanam cabe pun sangat sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Cukup siapkan polybag atau pot kecil, isi dengan campuran tanah dan pupuk kompos, lalu semai biji cabe. Letakkan di tempat yang terkena sinar matahari pagi dan siram rutin.

Dalam waktu singkat, yaitu 2-3 bulan, tanaman cabe sudah bisa dipanen buahnya. Masa panen cabe tergolong lebih cepat dibandingkan tanaman sayuran lainnya. Setelah panen, tanaman cabe juga masih bisa terus berproduksi hingga 6-12 bulan dengan perawatan baik.

Kemudahan dalam budidaya menjadikan cabe cocok sekali ditanam sendiri untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Lebih menguntungkan jika hasil panennya bisa untuk dijual kembali.

14. Kacang Panjang

Kacang panjang merupakan tanaman sayuran yang sangat populer di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tekstur kenyal khas kacang panjang banyak diaplikasikan dalam berbagai jenis masakan seperti sayur lodeh, oseng, dan lainnya.

Selain rasanya yang enak dan renyah, kacang panjang juga tergolong mudah untuk dibudidayakan. Perawatannya cukup dengan penyiraman dan pemupukan rutin selama masa pertumbuhan. Setelah sekitar 45 hari dari masa tanam, tanaman sudah bisa dipanen hasilnya.

Umumnya dalam satu musim tanam, petani bisa memanen kacang panjang hingga 4-5 kali dalam jeda 10-15 hari tiap kali panen. Produksi tanaakn yang berlimpah serta kepopulerannya sebagai bahan masakan menjadikan kacang panjang cocok untuk dikembangkan skala komersial.

15. Seledri

Seledri merupakan tanaman rempah yang sering dijadikan sebagai bumbu penyedap berbagai jenis masakan. Aroma segar khas seledri mampu menambah citarasa hidangan sayur, sop, maupun tumisan. Tak heran penggunaannya begitu luas dalam kuliner.

Cara menanam seledri cukup mudah untuk dilakukan. Petani cukup menyemaikan bijinya di lahan terbuka subur yang banyak mendapat sinar matahari. Setelah 1-3 bulan, tanaman sudah bisa dipanen daun batangnya untuk keperluan memasak.

Setelah panen pertama, pemanenan seledri bisa dilakukan berkala tiap 1-2 minggu sekali. Dengan cara ini pertumbuhan tanaman lebih optimal dan produktivitasnya lebih tinggi. Panen daun dan batang seledri dapat berlangsung hingga 6 bulan lamanya pada satu tanaman.

Dengan menanam 15 jenis sayuran ini, Anda tidak hanya dapat mengonsumsinya sendiri, tetapi juga membuka peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Selamat mencoba!

Follow Perkebunan Indonesia Di Google news

Sumber:

https://pertanian.uma.ac.id

https://pertanian.go.id