Perkebunan

Belajar Menghitung Zakat Pertanian

Peran zakat bagi umat Islam begitu penting, tak terkecuali zakat pertanian, perkebunan hingga kehutanan.

39

Peran zakat bagi umat Islam begitu penting, tak terkecuali zakat pertanian, perkebunan hingga kehutanan. Selain sebagai bentuk kewajiban keuangan, zakat bermanfaat dalam kehidupan bersosial. Saking pentingnya, bahkan zakat masuk dalam salah satu rukum Islam.

Begitu banyak manfaat zakat yang bisa dirasakan bagi muzakki (orang yang membayar zakat). Beberapa diantaranya sebagai sarana pembersih harta dan hati, sebagai sarana pengendali diri, membuat manajemen keuangan menjadi lebih baik, hingga mengurangi pajak penghasilan.

Walaupun banyak ditemukan lembaga amil zakat yang bersedia langsung menghitung besaran zakat kita, tidak ada salahnya Anda mengetahui bagaimana caranya lembaga tersebut menentukan berapa rupiah yang kita keluarkan untuk kebutuhan zakat. Berikut artikelnya.

Pengertian Zakat

Zakat merupakan sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh orang yang membayar zakat (muzakki), kemudian diberikan kepada orang-orang yang berhak menerima zakat (mustahik) dalam jumlah yang sudah ditetapkan. Zakat juga bisa diartikan sebagai bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan.

Zakat hukumnya wajib dan hanya boleh tidak ditunaikan bagi orang yang baru masuk Islam, dan tidak memiliki akses untuk belajar agama Islam.

Agar lebih kuat, zakat di Indonesia diatur oleh UU No 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat, serta Peraturan Menteri Agama No 52 Tahun 2014, diubah dalam Peraturan Menteri Agama No 31/2019.

Agar tepat sasaran dan tidak disalah gunakan, zakat harus diberikan kepada orang yang paling berhak dengan kriteria:

  • Tidak memiliki harta, benda (Fakir)
  • Sulit memenuhi kebutuhan hidup (Miskin)
  • Terlilit utang demi bertahan hidup (Gharimin)
  • Orang yang baru masuk Islam (Mualaf)
  • Panitia zakat (Amil)
  • Korban perdagangan manusia (Riqab)
  • Musafir (Ibnu Sabil)
  • Pendakwah (Fi sabilillah)

Selain zakat, umat muslim juga mengenal istilah lain untuk menyalurkan harta atau benda kepada orang yang membutuhkan, istilah itu yakni wakaf. Untuk diketahui, antara zakat dengan wakaf tidak sama, perbedaannya terletak dari target penyalurannya.

Seperti yang disebutkan diatas, zakat bertujuan mengurangi kesenjangan ekonomi orang-orang Islam, sementara wakaf bersifat menyerahkan harta kepada orang atau lembaga yang tujuannya untuk kepentingan bersama.

Apa itu Zakat Pertanian

Zakat pertanian masuk dalam golongan zakat maal, dihasilkan dari pekerjaan yang halal atau tidak bertentangan dengan ajaran Islam dengan objek tumbuhan, atau tanaman yang memiliki nilai ekonomi dengan kategori biji-bijian atau sumber makanan pokok seperti gandum, padi dan lainnya. Dan kategori buah-buahan, hanya anggur dan kurma.

Untuk syarat zakat pertanian meliputi:

  • Peruntukan halal
  • Cukup nisab (batas minimal yang harus dikeluarkan)
  • Hasil panen untuk dikonsumsi
  • Hasil panen tumbuh sendiri atau ditanam dengan bantuan pupuk
  • Hasil panen ditanam di tanah sendiri, bukan ditanam di tanah orang lain

Waktu Terbaik Mengeluarkan Zakat Pertanian

Waktu yang paling disarankan untuk membayar zakat pertanian adalah di bulan ke-9 tahun Hijriah atau Bulan Ramadan, tertuang dalam Hadis riwayat Imam Abu Daud dan Tirmidzi dari Abu Hurairah.

Rasulullah Sallahu Alaihi Wassalam bersabda: zakat fitrah itu wajib dikeluarkan sebelum orang-orang keluar untuk shalat idul fitri, sedangkan zakat mal wajib dikeluarkan pada saat harta telah mencapai nishab dan telah berlalu satu tahun hijriah.

Dapat disimpulkan, zakat pertanian dikeluarkan setelah mencapai nisab dalam kurun waktu satu tahun Hijriyah.

Waktu terbaik lainnya yakni ketika Anda mengetahui saudara muslim sedang ditimpa masalah ekonomi yang pelik. Seperti yang disebutkan di atas, hal ini karena zakat merupakan salah satu instrumen sosial.

Menghitung Zakat Pertanian

Bagi muzakki, zakat pertanian baru wajib dikeluarkan ketika hasil panen mencapai nisab 652,8 kilogram gabah atau 5 wasaq, atau setara dengan 520 kilogram makanan pokok.

Jika hasil panen yang kadar zakat dialiri oleh air hujan, sungai, atau mata air, maka besaran zakat adalah 10%. Untuk rumus sebagai berikut:

Zakat pertanian: Hasil Panen x 10%

Contoh:

Pak Karto memiliki 1 hektare kebun anggur dengan total hasil panen 2 ton. Selama itu, Pak Karto mengeluarkan biaya operasional Rp6.000.000. Berapa zakat pertanian yang harus dikeluarkan Pak Karto?

Jawab:

Ketentuan zakat:
Waktu: Saat panen
Nisab: 653 kilogram beras
Tarif:10%

Panen 2 ton = 2000 kilogram (melebihi nisab) 2000 x 10% = 200 kilogram

Jika harga jual anggur Rp40.000, maka 200 kilogram x Rp40.000
Rp8.000.000

8.000.000 x 10%
Rp800.000

Jadi, zakat pertanian yang harus dikeluarkan Bu Nila adalah Rp800.000.

Sementara untuk kadar zakat jika hasil panen dialiri air dengan cara disiram, irigasi (buatan manusia) maka besaran zakatnya adalah 5%. Rumus:

Zakat pertanian: Hasil Panen x 5%

Bu Nila memiliki sawah dengan luas 2 hektare. Biaya perawatan sampai dia panen sebesar Rp5.000.000. Sementara total hasil panen mencapai 10 ton beras (bukan gabah). Berapa zakat pertanian yang harus dikeluarkan Bu Nila?

Jawab:

Ketentuan zakat:
Waktu: Saat panen
Nisab: 653 kilogram beras
Tarif:5%

Panen 10 ton = 10.000 kilogram (melebihi nisab) 10.000 x 5% = 500 kilogram

Jika harga jual beras Rp15.000, maka 10.000 kilogram x Rp15.000
Rp15.000.000.000

15.000.000 x 5%
Rp750.000

Jadi, zakat pertanian yang harus dikeluarkan Bu Nila adalah Rp750.000.

Beda perhitungan ketika yang ditanam menjadi bidang usaha produktif atau sengaja diniatkan hasilnya untuk dijual kembali (termasuk beras dan anggur). Contohnya seperti perkebunan kelapa sawit, kopi, cokelat, kapas dan lainnya. Maka yang berlaku adalah zakat perniagaan.

Sesuai namanya, zakat perniagaan dikeluarkan dari hasil perdagangan baik itu dari sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, dan sektor lainnya dengan tujuan mendapatkan keuntungan atau tidak sedang mengalami kerugian.

Beda jenis zakat beda pula perhitungannya, untuk nisab zakat perdagangan bernilai 85 gram emas dengan tarif zakat 2,5% dan harus mencapai haul (satu tahun).

Untuk menghitungnya, dibutuhkan rumus:

Biaya Bibit (punya utang/tidak) + Tabungan & Hasil Penjualan + Piutang (jika ada) x 2,5%

Rumus ini berlaku karena hasil pertanian untuk dijual kembali harus memperhitungkan biaya seperti pupuk, karyawan, biaya produksi dan biaya lainnya yang dapat mengurangi laba.

Apabila biaya telah dikeluarkan, lalu laba yang telah dikantongi menembus batas nilai nisab, artinya, hasil pertanian tersebut harus dipotong 2,5% (masuk dalam kategori zakat perniagaan).

Contoh:

Bapak Prima memiliki kebun sawit dengan nilai aset sebesar Rp200.000.000, dan utang jangka pendek Rp50.000.000. Berapa zakat perniagaan yang harus dikeluarkan Bapak Prima?

Jawab:

Ketentuan zakat:
Waktu: Saat panen
Nisab: 85 gram emas atau diasumsikan Rp52.870.000 (Rp622.000 / gram)
Tarif:2,5%

2,5% x (Rp200.000.000 - Rp50.000.000)
Rp3.750.000

Jadi, zakat perniagaan yang harus dikeluarkan Bu Prima adalah Rp3.750.000.

Zakat perniagaan dikeluarkan pada akhir tahun Hijriyah, atau paling lambat setelah memasuki tahun Hijriyah. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan kita dalam melakukan penghitungan kembali, penunaian zakat, dan menghindari penundaan karena dapat memperbesar jumlah zakat.

Cara Menyalurkan Zakat Pertanian

Untuk menyalurkan zakat pertanian sebaiknya diserahkan langsung kepada amil zakat yang sudah terpercaya daripada susah-susah menyerahkannya langsung kepada yang berhak menerima zakat. Membayar zakat bisa dilakukan secara online atau offline dengan cara datang langsung ke amil zakat yang kredibel.

Meskipun seperti itu, sah-sah saja Anda menyalurkan zakat langsung kepada mustahik, namun tetap dengan syarat seperti, tidak ada amil, atau jika pun ada amil pihak tersebut terbukti tidak amanah.

Bagaiman, mudah kan menghitung zakat pertanian? Untuk itu jangan ragu mengeluarkan zakat karena selain bermanfaat untuk Anda, zakat juga berguna untuk kepentingan orang banyak.