Menanam cabe rawit sendiri di pot atau polybag memiliki banyak manfaat yang bisa kamu rasakan. Artikel ini akan memandu kamu yang masih pemula dalam berkebun untuk menanam cabe rawit dengan cara yang mudah di pot atau polybag di rumah.
Dengan menanam cabe sendiri, kamu bisa memetik hasil cabe rawit segar kapanpun tanpa khawatir kehabisan stok. Rasanya pun jauh lebih fresh dan terjamin organik karena cabe dirawat sendiri tanpa pestisida atau formalin.
Selain itu, cabe rawit yang kamu tanam sendiri bisa menghemat pengeluaran. Kamu tidak perlu membeli cabe rawit dari pasar dengan harga yang fluktuatif. Biaya yang diperlukan juga minim, cukup benih cabe, polybag, dan media tanam.
Cabe rawit dapat ditanam di berbagai ukuran pot dan letaknya bisa disesuaikan, baik di halaman, balkon, atau atap rumah kamu.
Persiapan
1. Bibit
Dalam menanam cabe rawit, langkah persiapan yang paling penting adalah menyiapkan bibit unggul berkualitas tinggi. Ada 3 pilihan bibit yang bisa Anda pertimbangkan, yaitu biji cabe rawit, bibit hasil semai sendiri, atau membeli bibit siap tanam. Jika memilih biji, pastikan mutu dan keasliannya dengan membeli biji cabe rawit unggulan bersertifikat. Anda juga bisa menyemai sendiri biji cabe rawit menjadi bibit, meski membutuhkan perhatian lebih intensif. Selain itu, bibit siap tanam dari penjual bibit sayuran juga menjadi alternatif jika ingin lebih praktis.
Ketika hendak membeli bibit siap tanam, pastikan kriteria bibit berkualitas terpenuhi, yaitu batang tumbuh tegak, daun segar dan rimbun, serta akar putih bersih tanpa kerusakan. Usahakan umur bibit sekitar 2-3 minggu dengan 3-4 helai daun agar cepat beradaptasi saat ditanam. Dengan bibit unggul nan sehat, budidaya cabe rawit Anda telah berada di jalur yang tepat!
2. Pot/Polybag
Dalam memilih pot atau polybag untuk menanam cabe rawit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tanaman bisa tumbuh dengan optimal:
Pilih ukuran pot atau polybag dengan diameter sekitar 30-35cm. Tinggi pot sebaiknya 20-25cm agar tanaman lebih stabil berdiri. Pot/polybag sebaiknya memiliki lubang drainase untuk mengatasi genangan air. Material plastik polybag lebih ringan, namun kerap robekan. Sementara pot tanah liat lebih kuat dan tahan lama meski berat.
Tips memilih pot/polybag cabe rawit yang ideal:
Ukuran cukup besar untuk perkembangan akar
Dilengkapi beberapa lubang drainase
Kuat dan stabil, tidak mudah roboh
Ringan jika polybag, atau tahan cuaca jika pot tanah liat
Cocok untuk tanaman sayuran
Pastikan pot yang dipilih sesuai standar agar tanaman cabe rawit dapat tumbuh lebih maksimal di dalamnya.
3. Media Tanam
Media tanam merupakan fondasi penting bagi pertumbuhan cabe rawit dalam pot. Media tanam yang ideal dan subur akan membuat cabe rawit tumbuh lebih cepat serta berproduksi lebat.
Adapun campuran media tanam yang rekomendasi adalah:
2 bagian tanah kebun/tanah hitam
1 bagian pupuk kandang / kompos matang
Fungsi tanah kebun/tanah hitam adalah untuk menyediakan unsur hara tanah bagi cabe rawit. Sementara itu, fungsi dari pupuk kandang/kompos adalah memperbaiki struktur dan tekstur tanah agar gembur serta menambah unsur hara.
Campuran tersebut harus diaduk homogen dan dicampur merata agar bersifat ringan dan gembur. Fungsi pencampuran untuk mendapatkan media tanam pot yang subur dengan drainase yang baik untuk mendukung pertumbuhan cabe rawit.
4. Pupuk
Pemupukan sangat dibutuhkan agar tanaman cabe rawit dapat tumbuh optimal di dalam pot. Pupuk berfungsi untuk melengkapi kebutuhan unsur hara tanaman.
Jenis pupuk yang paling cocok untuk cabe rawit antara lain:
Pupuk Organik Pupuk organik seperti kompos/pupuk kandang sangat bagus diberikan karena sifat alami dan tidak merusak tanah. Aplikasi 3-4 minggu sekali untuk hasil maksimal.
Pupuk NPK (15-15-15) Pupuk NPK mengandung unsur Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K) hasil buatan pabrik. Cair atau granul sangat cocok untuk tanaman cabe rawit. Aplikasikan sesuai anjuran kemasan.
Dengan pemupukan kombinasi organik dan anorganik secara teratur, pertumbuhan tanaman cabe rawit menjadi lebih cepat dan produksi buahnya pun lebih optimal.
Langkah-langkah
1. Penyemaian Benih
Jika ingin menyemai sendiri dari biji, ikuti langkah-langkah berikut:
Siapkan wadah semai (seed starter tray) berisi media semai. Campuran tanah, kompos dan arang sekam adalah media semai yang baik.
Taburkan biji cabe rawit di permukaan media. Jangan terlalu dalam dan rapat.
Tutup benih dengan sedikit tanah tipis-tipis lalu siram agar media lembab.
Letakkan wadah benih di tempat teduh dengan cahaya matahari pagi. Lindungi dari hujan langsung.
Jaga kelembapan media dengan menyiraminya 1-2 kali sehari. Amati perkecambahan benih setelah 1-2 minggu.
Tips agar benih lebih cepat dan serentak berkecambah:
Rendam biji di air kelapa/air KEJIP sehari sebelum semai
Lakukan penyemaian di musim hujan untuk hasil maksimal
2. Penanaman
Ada dua cara yang bisa digunakan saat akan menanam bibit cabe rawit dari semai atau yang sudah dibeli ke dalam pot atau polybag, yaitu:
Buat lubang tanam terlebih dahulu di tengah media tanam pada pot/polybag. Kemudian masukkan bibit cabe rawit pelan-pelan ke dalam lubang tanam yang sudah disiapkan.
Bisa juga dengan membuat gundukan di tengah media tanam pot. Lalu letakkan akar bibit di atas gundukan media tanam tersebut. Kemudian tutupi seluruh akar dengan media sampai pangkal batang.
Tips menghindari kerusakan bibit saat penanaman:
Pindahkan bibit saat tanah dalam keadaan lembab, hindari kering karena akar rawan rusak
Saat memindahkan lindungi akar agar tidak langsung terkena sinar matahari
Pindahkan dengan hati-hati agar akar tidak patah atau rusak
Ikuti panduan ini agar bibit cabe rawit berhasil tumbuh di media pot barunya.
3. Perawatan
Budidaya cabe rawit di pot atau polybag tentu memerlukan perawatan intensif agar tanaman tetap tumbuh optimal. Beberapa teknik perawatan utama meliputi penyiraman, pemupukan, penyiangan gulma, dan pemangkasan tanaman.
Penyiraman cabe rawit pot perlu dilakukan 1-2 kali sehari terutama di musim kemarau agar tanah tidak kering. Namun, hindari juga kelebihan air yang dapat membuat tanah tergenang. Waktu penyiraman tanaman cabe rawit paling baik di pagi dan sore hari.
Selain itu, pemupukan secara berkala penting untuk memberikan nutrisi bagi tanaman cabe rawit. Gunakan pupuk NPK atau pupuk organik/kompos dengan takaran sesuai umur dan kondisi tanaman. Lakukan pemupukan kira-kira setiap 10-14 hari.
Teknik perawatan lain adalah membersihkan gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman. Ini bertujuan agar cabe rawit tidak kekurangan unsur hara dan air. Gunakan cangkul kecil dengan berhati-hati saat penyiangan agar akar tanaman tidak rusak.
Terakhir, pangkas pucuk tanaman jika terlalu rimbun untuk merangsang pertumbuhan cabang produktif. Buang juga daun yang menguning atau terkena penyakit agar tidak menular.
4. Pengendalian Hama Dan Penyakit
Salah satu kendala dalam membudidayakan tanaman cabe rawit adalah adanya serangan hama dan penyakit. Beberapa jenis hama dan penyakit umum antara lain kutu daun, ulat grayak, penyakit antraknosa, virus mosaic, dan busuk pangkal batang. Serangan hama penyakit ini dapat mengganggu pertumbuhan bahkan menyebabkan kematian tanaman. Oleh karena itu, kita perlu waspada dan mengidentifikasi gejala awal serangannya.
Misalnya kutu daun menimbulkan gejala daun keriting dan menguning. Lalu virus mozaik ditandai munculnya bercak tak beraturan pada daun. Sedangkan busuk pangkal batang menyebabkan batang tanaman membusuk hingga akhirnya roboh dan mati. Jika menemukan gejala serangan hama penyakit maka segera lakukan pengendalian secara alami.
Beberapa cara pengendalian organik yaitu dengan menyemprotkan larutan perasan jeruk nipis, pestisida cabai dan bawang putih, serta rutin membersihkan gulma pengundang hama. Hindari penggunaan pestisida berbahaya agar buah cabe tetap aman dikonsumsi.
Panen
Tahap penting lainnya dalam budidaya cabe rawit adalah proses panen atau pemungutan buah. Beberapa cirri fisik cabe rawit yang menandakan saatnya dipanen yaitu buah sudah berwarna merah matang, ukurannya cukup besar, serta terasa padat dan berisi saat ditekan. Umumnya cabe rawit mulai bisa dipanen pada umur 10-12 minggu setelah tanam.
Cara memanen cabe rawit cukup mudah, yaitu dengan memetik langsung buah dari tanaman menggunakan tangan atau bantuan gunting kebun. Lakukan pemungutan secara rutin agar tanaman terangsang untuk terus berproduksi. Saat memanen, lakukan dengan hati-hati dan hindari terik matahari langsung. Hasil panen langsung dimakan atau diolah.
Panen dan budidaya cabe rawit sesungguhnya cukup sederhana dan bisa dilakukan pemula. Hasil panennya pun setimpal dengan buah cabe rawit segar berkualitas tinggi siap menambah pedasnya masakan.
Itulah panduan Cara Budidaya Tanaman cabe Rawet Didalam Pot atau Polybag Bagi Pemula, semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang ingin memulai menanam cabe rawit didalam pot atau polybag.