Perkebunan

Jenis-Jenis Ikan Channa dan Cara Merawatnya

Ikan channa, yang juga dikenal sebagai ikan gabus atau snakehead, adalah salah satu jenis ikan air tawar populer yang banyak dipelihara oleh para hobbies.

63

Ikan channa, yang juga dikenal sebagai ikan gabus atau snakehead, adalah salah satu jenis ikan air tawar populer yang banyak dipelihara oleh para hobbies. Keindahan corak dan warna pada tubuh ikan ini, ditambah perilaku unik yang dimilikinya, mampu menarik decak kagum banyak pecinta ikan hias.

Namun, tahukah Anda bahwa sebenarnya ada beragam jenis channa dengan ciri khas masing-masing? Mulai dari yang berukuran raksasa seperti ikan toman, hingga yang mungil seperti ikan channa gachua. Setiap jenis tentu memerlukan cara perawatan yang sedikit berbeda agar tetap sehat dan berkembang dengan baik.

Nah, agar Anda bisa memilih dan merawat channa dengan tepat, pada artikel ini kami sajikan 15 jenis ikan channa populer beserta panduan cara memelihara dan merawatnya. Anda akan menemukan informasi tentang ciri-ciri, asal, hingga tips merawat berbagai varietas channa mulai dari yang paling umum hingga langka.

Semua informasi ini penting diketahui, terutama bagi Anda yang sudah atau berniat memelihara ikan gabus di rumah. Dengan memahami kebutuhan spesifik setiap jenis, Anda bisa memastikan ikan kesayangan hidup sehat dan menampilkan keindahan alaminya.

15 Jenis Ikan Channa Populer

1. Ikan Channa Micropeltes (Toman)

Channa Micropeltes atau Toman merupakan spesies ikan gabus (Channidae) yang berasal dari Asia Tenggara. Ikan ini memiliki tubuh yang ramping panjang, dapat tumbuh hingga ukuran raksasa mencapai 1 meter, dengan rata-rata berukuran sekitar 30-50 cm. Toman dikenal karena bentuk kepalanya yang lebar besar bak buaya, dilengkapi mulut yang menganga lebar dengan deretan gigi tajam nan runcing.

Tubuh ikan toman berwarna coklat zaitun kehijauan atau kecoklatan, dihiasi dengan belang-belang atau bintik hitam yang kontras. Siripnya yang khas berbentuk runcing dan memanjang menjadi ciri khas tersendiri. Statusnya sebagai predator di perairan membuat toman bebas memangsa makhluk mungil seperti aneka ikan, katak, atau bahkan reptil demi mengenyangkan nafsu buasnya.

Meski di alam liar tidak termasuk spesies yang terancam punah, namun populasi ikan toman semakin terdesak akibat maraknya perburuan liar dan kerusakan habitat akibat polusi air. Maka upaya konservasi perlu dilakukan demi menjaga kelestarian satwa liar ini.

2. Ikan Channa Barca  

Ikan hias air tawar dengan warna mencolok ini, yang dikenal pula dengan nama Barca Snakehead, merupakan spesies asli dari kawasan Asia Tenggara. Ikan ini dikenal dengan ciri fisiknya yang unik, yaitu tubuh besar dengan kepala memanjang runcing dan sirip yang melebar ke atas.

Ukuran tubuh Channa Barca bisa mencapai 90 cm untuk yang dewasa. Warna dasar tubuhnya adalah hijau kebiruan dengan corak belang oranye kemerahan yang indah. Sirip-siripnya berwarna jingga terang hingga merah menyala. Harga relatif mahal, berkisar antara 20 hingga 30 juta rupiah, setara dengan harga motor.

Bertolak belakang dengan habitat aslinya di rawa dan danau tenang, Channa Barca justru dikenal sebagai pemangsa aktif yang memakan ikan kecil, udang, dan beragam krustasea. Channa Barca bersifat agresif dan territorial, tidak dapat dipelihara bersama ikan lain di akuarium.

Channa Barca menjadi primadona para kolektor ikan air tawar berkat penampilan fisik dan tingkah lakunya yang atraktif. Perawatannya di dalam akuarium cukup sederhana, dengan memberikan ruang yang luas, pakan hidup, dan kualitas air yang terjaga. Walaupun populasinya cukup stabil, habitat Channa Barca tetap terancam akibat pencemaran air.

3. Ikan Channa Marulius (Great Snakehead)

Channa Marulius atau yang lebih dikenal Great Snakehead, adalah spesies predator air tawar terbesar. Ikan ini berasal dari Asia Selatan, dan tersebar di India, Pakistan, Bangladesh, Myanmar, Thailand, dan Indonesia.

Ciri khas Great Snakehead adalah tubuhnya yang sangat besar dan panjang, dengan kepala lebar datar dan mulut menyeringai penuh gigi tajam. Dengan panjang tubuh raksasa hingga 1,8 meter serta bobot mencapai 30 kilogram, Channa Marulius berhiaskan corak belang tebal warna tanah yang melintang pada tubuh bagian atasnya yang berwarna coklat gelap pekat.

Great Snakehead merupakan karnivora ganas yang memangsa ikan atau vertebrata air lainnya. Habitat aslinya adalah sungai, waduk, danau, rawa berair keruh. Ikan ini juga mampu bertahan hidup beberapa hari di darat dengan bernapas menggunakan alat pernapasan tambahan yaitu labirin.

4. Ikan Channa Aurantimaculata 

Ikan predator air tawar ini, yang populer dengan sebutan Maculata Snakehead, pertama kali ditemukan dan teridentifikasi di wilayah timur laut India tepatnya di Sungai Brahmaputra, Assam. Tubuhnya berukuran sedang dan dilapisi warna hijau kebiruan metalik yang dihiasi bintik-bintik oranye dan hitam terutama di bagian kepala, sirip, dan ekor. Harga berkisar antara 600 ribu hingga 1 juta rupiah.

Ikan buas ini memiliki sifat agresif, memangsa berbagai hewan air kecil seperti anak ikan, serangga air, udang, dan krustasea. Habitat aslinya adalah perairan tawar tenang bervegetasi seperti danau, rawa, atau sungai. Untuk merawatnya di akuarium, dibutuhkan wadah besar dan sistem filtrasi air yang baik dengan suhu 24-30 derajat Celcius.

Channa Aurantimaculata cukup sensitif terhadap perubahan lingkungan dan mudah mengalami stres. Diperlukan perlakuan ekstra dan ketelatenan agar ikan tetap sehat serta mempertahankan corak tubuh warna-warninya yang cantik.

5. Ikan Channa Striata (Harlequin Snakehead)

Ciri khas dari Channa Striata adalah tubuhnya yang ramping dan langsing dengan warna dasar abu-abu keperakan. Sepanjang tubuhnya dihiasi garis-garis melintang berwarna hitam kontras yang berbentuk zig-zag. Ekornya bundar besar berwarna merah terang.

Ukuran tubuh Channa Striata bisa mencapai 90 cm saat dewasa. Ikan ini biasa hidup di sungai, waduk, rawa, atau danau air tawar yang tenang. Makanannya berupa ikan-ikan kecil, serangga air, krustasea, dan hewan kecil lainnya.

Di akuarium, Channa Striata membutuhkan ruang yang cukup besar dengan kualitas air yang baik. Suhu air ideal adalah 24-29 derajat Celcius. Ikan ini cukup tangguh dan tahan terhadap penyakit, tapi sensitif jika stres.

6. Ikan Channa Argus (Northern Snakehead)

Ikan Channa Argus merupakan spesies predator air tawar dari Asia Timur, terutama Tiongkok dan Korea. Ikan ini juga dikenal dengan nama Northern Snakehead.

Ciri khas Channa Argus adalah tubuhnya yang panjang dan ramping, dilapisi sisik halus berwarna coklat gelap kehijauan. Sepanjang tubuhnya dihiasi bercak hitam acak tak beraturan. Sirip-siripnya runcing. Ukuran tubuhnya bisa mencapai 1 meter saat dewasa. Harga berkisar 250 ribu hingga 600 ribu rupiah.

Channa Argus menyukai perairan tawar dangkal berlimpah vegetasi seperti sungai, waduk, rawa, danau, parit irigasi pertanian. Habitat aslinya adalah daerah bersuhu dingin sehingga tangguh terhadap dingin.

Makanan utamanya adalah berbagai jenis ikan kecil, krustasea, katak, cacing, dan serangga air. Ikan Channa Argus termasuk ikan buas karena sifatnya yang kuat dan agresif bila berhadapan dengan predator lain.

7. Ikan Channa Gachua (Dwarf Snakehead)

Ciri khas dari Channa Gachua yaitu tubuhnya yang kerdil, hanya tumbuh maksimal hingga 25 cm saat dewasa. Bentuk tubuhnya pipih menyerupai ular dengan warna coklat muda di bagian atas dan putih krem di bagian bawah. Sirip-siripnya transparan berwarna jingga.

Channa Gachua biasa berenang di permukaan atau dekat tumbuhan air. Makanannya berupa zooplankton, larva serangga, cacing, dan hewan kecil lainnya. Termasuk ikan yang buas dan suka memangsa ikan yang lebih kecil.

Perawatannya di akuarium cukup mudah karena ukurannya yang kecil. Cukup sediakan akuarium berukuran 60x30x30 cm untuk sepasang ikan. Suhu air ideal 25-30 derajat Celcius. Perlu area bersembunyi dan filtrasi rutin.

8. Ikan Channa Bleheri

Ikan ini pertama kali ditemukan di Sungai Musi, Sumatera Selatan oleh seorang ichthyologist bernama Heiko Bleher.

Ciri khas dari Channa Bleheri adalah tubuhnya yang ramping dengan warna dasar putih keperakan. Sepanjang tubuh hingga sirip-siripnya dihiasi warna-warni menyerupai pelangi, seperti biru, hijau, merah, hingga jingga. Ekornya bundar besar dan mencolok.

Ukuran tubuh Channa Bleheri tergolong kecil untuk ukuran snakehead, hanya tumbuh maksimal hingga 17 cm saat dewasa. Habitat aslinya adalah sungai dangkal dengan banyak tumbuhan air.

Ikan ini bersifat agak buas dan suka memangsa krustasea kecil serta serangga air. Namun lebih toleran dan bisa hidup berdampingan dengan ikan lain dalam satu akuarium.

9. Ikan Channa Asiatica 

Ikan ini mudah dibedakan dari snakehead lainnya berkat corak tubuhnya yang unik. Ciri khas Channa Asiatica adalah tubuh ramping dengan warna dasar putih bersih. Sepanjang punggungnya dihiasi belang-belang lebar berwarna merah terang kontras dengan warna tubuhnya. Sirip-siripnya transparan kekuningan.

Ukuran tubuh Channa Asiatica tergolong sedang, bisa tumbuh hingga 35 cm saat dewasa. Habitat aslinya adalah sungai dangkal dan rawa berair jernih. Makanannya berupa ikan-ikan kecil, larva serangga, cacing, siput, dan krustasea.

10. Ikan Channa Lucius

Ikan ini juga dikenal dengan nama Forest Snakehead atau Andaman Snakehead. Ciri khas dari  Channa Lucius adalah tubuhnya yang langsing dan ramping berwarna coklat gelap dengan corak belang lebar berwarna hitam. Sirip-siripnya runcing. Ukuran tubuhnya bisa mencapai 40 cm saat dewasa.

Habitat alami ikan ini adalah sungai dangkal, rawa, waduk, danau, atau parit irigasi yang banyak ditumbuhi gulma air. Makanannya berupa berbagai jenis ikan kecil, udang, siput, dan serangga air.

Perawatan Channa Lucius di akuarium rumah cukup mudah. Cukup sediakan wadah berukuran 100x40x50 cm untuk satu ekor ikan. Suhu air ideal 25-31 derajat Celcius. Beri makan pelet dan daging segar setiap hari agar pertumbuhannya maksimal.

11. Ikan Channa Diplogramma

Ikan ini juga dikenal dengan nama Malabar Snakehead atau Indian Snakehead. Habitat aslinya meliputi India bagian selatan dan Sri Lanka.

Ciri utama dari Ikan Channa Diplogramma adalah tubuh panjang ramping berwarna coklat gelap polos tanpa corak. Punggungnya dihiasi dua garis memanjang berwarna hitam dari kepala hingga ekor. Sirip-siripnya runcing dan ekor bundar besar.

Ukuran tubuh Channa Diplogramma bisa tumbuh hingga 44 cm. Habitat alaminya adalah sungai, waduk, rawa, genangan air tawar berlumpur. Aktif pada malam hari mencari makan. Memangsa krustasea, serangga air, siput, dan katak kecil.  

12. Ikan Channa Panaw

Ikan Channa Panaw merupakan spesies predator air tawar yang tergolong langka dan jarang ditemukan. Ikan ini pertama kali diidentifikasi di Sungai Chindwin, Myanmar bagian utara, sehingga juga dikenal dengan nama Panaw Snakehead atau Chindwin Snakehead.

Ciri fisik Channa Panaw adalah berukuran relatif kecil, hanya tumbuh maksimal hingga 14 cm saat dewasa. Bentuk tubuhnya pipih memanjang, warna dasarnya coklat muda polos tanpa belang atau bintik. Bagian kepala besar dan pipih, moncong runcing, dengan ekor bundar besar.

Habitat asli ikan ini adalah perairan sungai bertanas dengan arus deras. Aktif mencari makan di malam hari. Memangsa serangga air, larva serangga, cacing, siput, udang, dan organisme kecil lainnya.

Populasi liar Channa Panaw sudah sangat langka bahkan terancam punah akibat kerusakan habitat dan pencemaran air sungai. Beberapa spesimen dipelihara untuk konservasi di museum dan akuarium iktiologi.

13. Ikan Channa Pulchra 

Ikan ini populer dengan nama Peacock Snakehead karena corak warnanya yang cantik bak bulu merak. Ciri khas Channa Pulchra yaitu tubuh ramping dengan warna dasar coklat keemasan. Dihiasi bintik bulat kecil berwarna oranye terang menyerupai mata, terutama pada sirip-siripnya. Ekornya besar bundar mencolok. Mencapai panjang 30 cm saat dewasa.

Habitat asli ikan ini adalah perairan tawar stagnan seperti rawa, sungai, dan waduk berlumpur dengan tumbuhan air yang lebat. Pada siang hari biasanya bersembunyi di bawah rumput atau akar-akaran. Aktif bergerak pada malam hari mencari makan.

Channa Pulchra membutuhkan kolam berukuran minimal 60x30x35 cm untuk satu ekor. Airnya harus tetap bersih dan mengalir dengan baik. Diberi bebatuan dan tanaman air agar merasa aman. Pakan utamanya daging segar, pelet, cacing darat, atau serangga kecil.

14. Ikan Channa Auranti

Ikan ini kerap juga disebut sebagai Red Snakehead atau Ruby Snakehead karena warna tubuhnya yang mencolok merah menyala.

Ciri khas dari Channa Auranti yaitu berukuran sedang dengan tubuh berwarna merah terang menyala, terutama pada bagian kepala, badan, dan sirip. Ekor besar bundar berwarna transparan keputihan. Mencapai panjang hingga 40 cm saat dewasa.

Habitat alaminya adalah sungai dangkal, rawa-rawa, waduk, genangan air tawar yang banyak ditumbuhi vegetasi. Aktif mencari mangsa pada malam hari. Memangsa aneka ikan kecil, larva serangga, cacing, siput, dan udang.

Perawatan di akuarium cukup mudah. Cukup sediakan wadah ukuran 60x30x40 cm untuk satu ekor Channa Auranti. Suhu air 25-29 derajat Celcius. Sensitif terhadap amonia, nitrit dan nitrat sehingga dibutuhkan sistem filtrasi yang baik.

15. Ikan Channa Pleurophthalma

Channa Pleurophthalma juga dikenal dengan nama Ocellated Snakehead atau Dotted Snakehead. Habitat asli Channa Pleurophthalma meliputi India, Banglades, dan Myanmar.

Ciri khas Channa Pleurophthalma adalah tubuh ramping panjang, dengan warna dasar abu-abu keperakan. Sepanjang tubuh hingga ke sirip-siripnya dihiasi bercak bulat hitam rapat berderet bak mata, sangat kontras dan artistik.

Ukuran tubuhnya mencapai 40 cm saat dewasa. Aktif berenang dan merupakan pemangsa ganas. Memakan aneka ikan kecil, udang, serangga air, siput, dan cacing.

Cara Merawat Ikan Channa

Berikut adalah cara merawat Channa agar tetap sehat dan tumbuh optimal:

1. Sesuaikan ukuran akuarium dengan ukuran tubuh Channa. Semakin besar ikan membutuhkan ruang gerak yang lebih lapang.

2. Gunakan filter air dan pompa sirkulasi air untuk menjaga kualitas air agar tetap bersih dan sehat bagi Channa.

3. Berikan pakan yang bergizi dan sesuai untuk jenis Channa, seperti cacing tanah, udang, ikan kecil, serangga, atau pelet ikan berkualitas.

4. Lakukan penggantian/penyiponan air secara rutin, kurang lebih 20-30% dari total air akuarium per minggu.

5. Jaga suhu air akuarium agar sesuai dengan habitat asli Channa di alam. Umumnya berkisar 24-30 derajat Celcius.

6. Tanam beberapa jenis tanaman air di akuarium agar Channa merasa aman dan nyaman.

7. Pilih dan gabung beberapa Channa secara hati-hati dan bijaksana karena beberapa spesies bersifat agresif dan kannibal.

Penutup

Demikian ulasan lengkap mengenai 15 jenis ikan channa air tawar populer beserta cara merawatnya. Melalui artikel ini, pembaca diharapkan mendapatkan informasi bermanfaat terkait berbagai spesies ikan predator dari suku Channidae tersebut.

Mulai dari ikan channa raksasa seperti toman dan marulius, hingga spesies langka seperti channa panaw. Setiap jenis tentu memiliki ciri fisik, habitat asli, perilaku, dan kebutuhan perawatan yang sedikit berbeda satu sama lainnya.

Dengan memahami karakteristik khas setiap jenis ikan channa, pembaca bisa lebih bijak dalam memilih, memelihara, merawat, dan mengembangbiakkannya. Sehingga ikan kesayangan pun dapat hidup sehat serta menampilkan keindahan alami corak dan warnanya.

Semoga informasi ini bisa menjadi referensi bermanfaat, khususnya bagi Anda yang gemar memelihara ikan hias air tawar jenis channa. Terima kasih telah membaca artikel ini dari awal hingga akhir.