Dedauan

KRATOM DAN BAHAYA YANG MENGINTAI

Kratom adalah tanaman yang berasal dari daerah tropis Asia Tenggara, terutama Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Papua Nugini.

20

Kratom adalah tanaman yang berasal dari daerah tropis Asia Tenggara, terutama Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Papua Nugini. Tanaman ini telah dikenal dan digunakan oleh masyarakat lokal sebagai obat tradisional dan juga sebagai zat yang memengaruhi pikiran. Kratom telah mendapatkan popularitas di dunia Barat sebagai obat alternatif, tetapi juga mendapat sorotan karena berbagai masalah terkait penggunaannya. Artikel ini akan membahas apa itu kratom, efeknya, serta bahaya potensial yang terkait dengan konsumsi berdasarkan hasil penelitian.

Apa Itu Kratom?

Kratom, dikenal juga dengan nama Mitragyna speciosa, adalah tumbuhan yang termasuk dalam keluarga Rubiaceae. Daun kratom mengandung senyawa-senyawa aktif, terutama mitraginin dan 7-hidroksimitraginin, yang memiliki efek psikoaktif. Kratom dapat diolah menjadi serbuk, kapsul, ekstrak cair, atau daun kering yang dapat digunakan untuk minum atau dimakan.

Efek Kratom

Penggunaan kratom dapat menghasilkan berbagai efek, termasuk:

  1. Penghilang Nyeri: Salah satu manfaat yang paling umum diklaim oleh pengguna adalah kemampuan kratom dalam meredakan rasa nyeri. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa mitraginin dalam kratom memiliki efek analgesik.
  2. Perasaan Euforik: Kratom dapat menghasilkan perasaan euforia, relaksasi, dan bahkan merasa lebih berenergi. Efek ini membuatnya diminati oleh beberapa individu.
  3. Efek Stimulan: Dalam dosis rendah, kratom dapat bertindak sebagai stimulan, meningkatkan daya tahan, konsentrasi, dan semangat.
  4. Efek Sedatif: Dalam dosis tinggi, kratom dapat memberikan efek sedatif, menyebabkan rasa kantuk dan relaksasi otot.

Bahaya Kratom

Meskipun kratom memiliki manfaat potensial, penggunaannya juga terkait dengan beberapa bahaya yang perlu diperhatikan:

  1. Ketergantungan: Penggunaan jangka panjang kratom dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis. Penghentian penggunaan dapat menghasilkan gejala seperti kecemasan, depresi, dan sindrom putus zat.
  2. Efek Samping: Beberapa efek samping yang telah dilaporkan termasuk mual, muntah, konstipasi, kehilangan nafsu makan, gangguan tidur, dan peningkatan denyut jantung.
  3. Interaksi Obat: Kratom dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, termasuk obat resep, yang dapat menghasilkan efek samping yang berbahaya.
  4. Kualitas Produk yang Variabel: Produk kratom yang dijual secara komersial seringkali tidak diatur dengan baik, sehingga kualitas dan kekuatannya bisa bervariasi. Ini bisa mengakibatkan dosis yang tidak terkontrol dan potensi risiko kesehatan.
  5. Kontaminasi: Studi telah menemukan adanya kontaminan seperti bakteri, jamur, atau bahan kimia berbahaya dalam produk kratom yang tidak diatur dengan baik.

Kesimpulan

Kratom adalah tanaman yang memiliki berbagai efek psikoaktif dan telah digunakan sebagai obat tradisional di Asia Tenggara. Meskipun memiliki potensi manfaat, konsumsi kratom juga dapat berisiko, termasuk ketergantungan, efek samping, dan risiko kesehatan terkait dengan produk yang tidak teratur. Penting untuk mendekati penggunaan kratom dengan hati-hati dan berbicara dengan profesional kesehatan sebelum menggunakannya, terutama jika ada riwayat kesehatan yang kompleks atau penggunaan obat-obatan lain.

Sumber

  1. Singh, D., Müller, C.P., & Vicknasingam, B. (2014). Kratom (Mitragyna speciosa) dependence, withdrawal symptoms and craving in regular users. Drug and Alcohol Dependence, 139, 132-137.
  2. Hassan, Z., Muzaimi, M., Navaratnam, V., et al. (2013). From Kratom to mitragynine and its derivatives: physiological and behavioural effects related to use, abuse, and addiction. Neuroscience & Biobehavioral Reviews, 37(2), 138-151.
  3. Kapp, F. G., Maurer, H. H., Auwärter, V., Winkelmann, M., & Hermanns-Clausen, M. (2011). Intrahepatic cholestasis following abuse of powdered kratom (Mitragyna speciosa). Journal of Medical Toxicology, 7(3), 227-231.